Judul di atas saya ambil dari beberapa komentar netizen di media sosial. Benarkah seperti itu? Jika menilai Frank Lampard bersama Chelsea saat ini, bisa jadi pernyataan itu benar.
Sebab Chelsea di bawah kendali Lampard saat ini, dari 4 laga Premier League dan 2 laga Liga Champions, semuanya berakhir dengan kekalahan. Artinya dari 6 laga Chelsea bersama Lampard mencatatkan rekor 0 persen menang, 0 persen seri, dan 100 persen kalah.
Namun Lampard menangani tim Premier League bukan hanya Chelsea saat ini. Sebelumnya Lampard juga pernah menangani Chelsea dan Everton. Lampard telah 3 kali melatih tim Premier League. Dua kali tim yang sama, yakni Chelsea dan satu kali Everton.
Nah kita lihat Lampard periode pertama melatih Chelsea. Saat itu Lampard ditarik Chelsea sebagai pelatih untuk menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat pada tanggal 16 Juni 2019. Lampard secara resmi dikontrak sebagai pelatih Chelsea pada tanggal 4 Juli 2019.
Sebelum dikontrak Chelsea, saat itu Lampard sedang menangani salah satu tim Divisi Championship, Derby County. Di bawah kendali Lampard, Derby County mengalami kemajuan cukup berarti.
Saat menjadi pelatih Chelsea di periode pertama, kondisi Chelsea saat itu tidak sedang baik-baik saja. Chelsea saat itu sedang dikenai hukuman oleh FIFA tidak boleh belanja pemain.
FIFA memberikan hukuman kepada Chelsea untuk tidak melakukan transfer atau jual beli pemain selama satu musim. Hukuman tersebut diberikan karena Chelsea mengontrak 29 pemain dengan usia di bawah 18 tahun.
Lampard yang baru dikontrak Chelsea terpaksa harus meramu tim dengan materi pemain seadanya. Lampard tidak bisa membeli pemain yang dia inginkan demi performa tim yang lebih baik dan lebih hebat lagi.
Lampard pun menjalani musim kompetisi 2019-2020 dengan keterbatasan pemain. Namun saat itu justru Lampard bisa menemukan dan mengasah talenta-talenta muda Chelsea.
Ada beberapa pemain muda Chelsea saat itu yang berhasil Lampard orbitkan, cukup menonjol dan menjadi tumpuan Chelsea. Sebut saja Tammy Abraham, Mason Mount, Fikayo Tomori, Billy Gilmour, atau Reece James.