Argentina dan Prancis dipastikan akan saling berhadapan di partai puncak alias partai final Piala Dunia 2022 yang akan dilangsungkan di Lusail Stadium, Minggu malam WIB (18/12). Kedua tim melaju ke final setelah berhasil mengatasi lawan masing-masing di semifinal.
Argentina lebih dulu memastikan diri melaju ke final setelah di semifinal memupus asa Kroasia tampil kedua kalinya berturut-turut di final Piala Dunia. Argentina menang atas Kroasia dengan skor 3-0.
Ketiga gol Argentina dicetak oleh dua pemain berbeda. Satu gol dicetak oleh Lionel Messi melalui titik putih penalti (menit ke-34). Sedangkan dua gol lain diborong oleh pemain muda Argentina yang tampil impresif di Piala Dunia 2022 ini, yakni Julian Alvarez (menit ke-39 dan menit ke-69).
Sedangkan Prancis memastikan diri melaju ke final setelah di semifinal membuyarkan mimpi Maroko tampil di final Piala Dunia untuk pertama kalinya. Prancis menang atas Maroko dengan skor 2-0.
Kedua gol Prancis masing-masing dicetak oleh Theo Hernandez dan Randal Kolo Muani. Theo Hernandez mencetak gol ketika laga baru berjalan lima menit. Sedangkan Randal Kolo Muani mencetak gol di menit ke-79 persis beberapa detik setelah dia masuk ke lapangan menggantikan Ousmane Dembele.
Sumber: https://twitter.com/FIFAWorldCup
Partai final antara Argentina versus Prancis banyak disebut sebagai final ideal. Benarkah? Hal itu bisa jadi benar jika dilihat, paling tidak dari lima faktor berikut ini.
Pertama, raihan trofi Piala Dunia. Saat ini baik Argentina atau pun Prancis sama-sama telah meraih dua kali Piala Dunia.
Argentina meraih Piala Dunia untuk pertama kalinya ketika jadi tuan rumah Piala Dunia tahun 1978. Saat itu Argentina diperkuat oleh beberapa pemain bintang mereka seperti Mario Kempes. Daniel Pasarella, atau Osvaldo Ardilles.
Di final Piala Dunia 1978 Argentina berhasil mengalahkan tim Oranye Belanda dengan skor 3-1. Ketiga gol Argentina dicetak oleh Mario Kempes (menit ke-38 dan menit ke-105) dan Daniel Bertoni (menit ke-115). Sedangkan satu-satunya gol balasan Belanda dicetak oleh Dick Nanninga (menit ke-82).