Hari Asyura adalah hari kesepuluh di bulan Muharram. Menurut banyak sumber, tanggal 10 Muharram menyimpan banyak peristiwa sejarah. Peristiwa itu bukan peristiwa biasa, tapi peristiwa yang sangat penting dan luar biasa.
Peristiwa yang dimaksud antara lain seperti selamatnya kapal Nabi Nuh alaihi salam dari banjir besar yang menenggelamkan seluruh dunia. Kapal Nabi Nuh alaihi salam dapat mendarat dengan selamat di sebuah bukit yang disebut dengan Bukit Zuhdi.
Kemudian selamatnya Nabi Ibrahim alaihi salam dari siksaan seorang raja zalim bernama Namruz. Saat itu Ibrahim disiksa dengan cara dibakar hidup-hidup dalam kobaran api yang sangat besar.
Selanjutnya keluar dan selamatnya Nabi Yusuf alaihi salam dari penjara. Saat itu Nabi Nabi Yusuf alaihi salam difitnah telah melakukan pelecehan seksual terhadap isteri raja, sehingga kemudian Yusuf alaihi salam dijebloskan ke dalam penjara.
Peristiwa penting lainnya adalah selamatnya Nabi Yunus alaihi salam dari perut ikan yang menelannya. Selamatnya Nabi Ayyub alaihi salam dari penyakit yang menggerogotinya selama bertahun-tahun. Dan termasuk pula selamatnya Nabi Musa alaihi salam dan umatnya dari kejaran Fir'aun di laut merah.
Selain itu tentu masih ada lagi peistiwa penting pada tanggal 10 Muharram. Namun tidak bisa semuanya dituliskan di sini.
Peristiwa-peristiwa penting dan luar biasa itu bagi orang-orang yang hidup sesudahnya menjadi sebuah pelajaran berharga. Selain itu bisa juga menjadi sebuah kenangan yang sangat mendalam.
Mungkin untuk mengenang peristiwa-peristiwa besar, penting, dan luar biasa itu, bangsa Arab pra Islam dan kaum Yahudi biasa melakukan puasa. Mereka berpuasa di hari Asyura, yakni setiap tanggal 10 Muharram.
Setelah datang Islam, tradisi bangsa Arab pra Islam dan Kaum Yahudi tersebut tidak dihilangkan oleh Nabi SAW. Tradisi itu dipelihara dan dikerjakan oleh beliau. Sebab menurut Nabi SAW, beliau lebih berhak atas Musa alaihi salam (dan juga para Nabi lainnya).
Maksudnya Nabi Musa alaihi salam dan para nabi lainnya adalah para utusan Allah SWT. Sama seperti Nabi SAW sendiri. Sama-sama utusan Allah SWT.