Menjadi haji mabrur merupakan impian, harapan, keinginan, cita-cita, atau obsesi setiap orang yang melaksanakan ibadah haji. Hal itu tergambar ketika sebelum mereka pergi berhaji, hampir selalu berharap dan minta dido'akan kepada kerabat, sahabat, atau tetangga dan yang lainnya supaya menjadi haji yang mabrur.
Apa itu haji mabrur? Haji mabrur secara sederhana biasa diartikan sebagai haji yang diterima oleh Allah SWT.
Dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda bahwa tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali jannah (surga). Hal itu menandakan bahwa betapa besar dan luar biasanya pahala menjadi haji mabrur.
Secara etimologis, kata "mabrur" berasal dari kata barra. Artinya mendapatkan kebaikan atau menjadi baik. Haji mabrur dengan demikian bisa dimaknai sebagai haji yang mendapatkan kebaikan atau haji yang semakin menjadi baik setelah melaksanakan ibadah haji.
Kata "mabrur" juga berasal dari kata birr. Artinya ketaatan, tidak tercampuri dosa atau kemaksiatan. Birr juga bisa bermakna semua bentuk kebaikan, semua amal shaleh.
Dalam pengertian ini haji mabrur bisa dimaknai sebagai haji yang dijalankan dengan penuh ketaatan dan bersih dari kemaksiatan atau dosa. Selain itu haji mabrur juga bisa dimaknai dengan haji yang senantiasa melakukan kebaikan, senantiasa melakukan amal shaleh.
Menurut Ibn Mandzur dalam kamus induk bahasa Arab Lisanul Arab, kata "mabrur" memiliki dua makna. Pertama, mabrur berarti baik, bersih, dan suci. Artinya haji mabrur adalah haji yang tidak terdapat noda dan dosa di dalamnya. Kedua, mabrur berarti maqbul. Artinya mendapat Ridha Allah SWT.
Dalam pengertian tersebut, haji mabrur berarti haji yang dikerjakan dengan memperoleh kebaikan setelahnya. Baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain sebagai bukti bahwa hajinya diterima Allah SWT.
Menurut banyak pengertian haji mabrur di atas, secara intrinsik orang yang hajinya mabrur berarti orang yang melaksanakan ibadah haji penuh dengan ketaatan, jauh dari kemaksiatan atau dosa. Orang yang hajinya mabrur juga berarti orang yang setelah melaksanakan ibadah haji, senantiasa melakukan kebaikan atau semakin menjadi baik dari sebelumnya.
Haji mabrur tidak hanya dilihat dari sikap atau perilaku orang yang telah melaksanakan ibadah haji. Haji mabrur juga bisa dilihat dari proses awal melaksanakan ibadah haji.