Tujuan diwajibkannya melaksanakan ibadah puasa adalah agar menjadi orang yang bertakwa. Apa itu takwa? Banyak definisi beragama mengenai takwa yang diberikan oleh para ulama/cendekiawan muslim. Hal itu sesuai dengan perbedaan konteks, perspektif, dan tempat.
Imam Abu Hamid Al-Ghazali, seorang ulama ahli filsafat dan tasawuf misalnya, memberikan definisi takwa : "Bertekad sekuat tenaga untuk membersihkan hati dari segala dosa sehingga terbentuklah pagar perlindungan antara diri dengan kemaksiatan."
Imam Ahmad, salah seorang ulama ahli hadits memberikan definisi takwa : "meninggalkan kesenangan agar terhindar dari sesuatu yang ditakuti."
Imam Ibnu Taimiyah, seorang ulama, profesor, ahli matematika dan kaligrafi, juga seorang pemimpin perang ketika melawan bangsa Mongol, mendefinisikan takwa secara sederhana tapi maknanya sangat dalam. Menurutnya takwa adalah mengerjakan semua perintah dan meninggalkan seluruh larangan.
Sedangkan menurut Dzun Nun Al-Mishri seorang ulama ahli tasawuf dari Mesir, takwa adalah orang yang tidak mengotori jiwa dan batinnya dari perkara-perkara yang bertentangan dan tidak mengotori jiwa batin dalam interaksi sosial.
Selain menurut para ulama di atas, masih banyak lagi defnisi takwa yang diberikan oleh para ulama/cendekiawan muslim lainnya. Beragam, tapi memiliki makna dan esensi yang sama.
Al-Qur'an pun bicara banyak mengenai takqwa. Kata "takwa" dalam Al-Qur'an ada 256 kata dalam 251 ayat. Hal ini menunjukkan bahwa "takwa" merupakan sesuatu yang sangat penting dan memiliki nilai yang tinggi.
Bahkan takwa menjadi tolok ukur kemuliaan seseorang. Dalam QS. Al-Hujuraat (49) : 13 disebutkan bahwa manusia yang paling mulia itu bukan laki-laki bukan perempuan, bukan mereka yang kaya, bukan mereka yang pintar, bukan mereka yang memiliki jabatan tinggi, bukan mereka yang tampan atau cantik, dan lain-lain. Manusia yang paling mulia di sisi Allah SWT dalam ayat itu adalah mereka yang bertakwa.
Dalam Al-Qur'an disebutkan banyak ciri-ciri orang yang bertakwa. Dalam QS. Ali Imran (3) : 133-134 misalnya, disebutkan bahwa ciri orang yang bertakwa adalah mereka yang berderma baik dalam keadaan senang atau susah, bisa menahan marah, dan pemaaf kepada manusia.
Dalam QS. Al-Baqarah (2) : 2-4 disebutkan bahwa ciri-ciri orang yang bertakwa itu adalah beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, menginfakkan sebagian rezeki yang diberikan Allah SWT, mereka yang beriman kepada Al-Qur'an dan kitab-kitab sebelumnya, dan mereka yang yakin akan adanya hari akhirat.