Lihat ke Halaman Asli

Wiwin Zein

TERVERIFIKASI

Wisdom Lover

Simbiosis Mutualisme antara Crystal Palace dan Frank Lampard

Diperbarui: 23 Mei 2021   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Frank Lampard dikaitkan dengan Crystal Palace (sumber : kompas.com)

Frank Lampard, pasca dipecat sebagai pelatih Chelsea sampai saat ini belum memiliki klub baru. Belakangan beredar kabar yang cukup kencang, salah satu klub Liga Utama Inggris berjuluk The Eagles (Si Elang), yakni Crystal Palace dihubung-hubungkan dengan Lampard.

Pelatih Crystal Palace saat ini Roy Hodgson habis kontrak per Juni 2021 dan nampaknya kontrak Hodgson tidak akan diperpanjang. Oleh karena itu, saat ini pihak Crystal Palace membutuhkan pelatih baru untuk mengisi kursi kepelatihan yang kososng karena akan ditinggal Hodgson.

Pilihan Crystal Palace sepertinya mengarah kepada Lampard. Hal itu bisa dipahami, sebab selain karena Lampard sedang off, tidak melatih tim lain, kualitas Lampard juga tentu jadi bahan pertimbangan utama “Si Elang”.

Crystal Palace sangat membutuhkan sosok Lampard. Selain karena masih muda, kualitas Lampard sebagai pelatih juga tidak bisa dipandang sebelah mata.

Saat melatih Chelsea, Lampard memang belum memberikan trofi. Akan tetapi Lampard cukup baik dalam membangun tim, sehingga mampu mengorbitkan beberapa pemain muda. Mason Mount dan Tammy Abraham adalah contoh dua pemain muda yang berhasil diorbitkan oleh Lampard.

Waktu Lampard dipecat, kondisi Chelsea juga tidak terlalu buruk. Posisi Chelsea di klasemen sementara Liga Utama Inggris memang sempat merosot, namun kompetisi masih jauh. Waktu itu Lampard sesungguhnya masih bisa mengatrol posisi Chelsea.

Ini masalah ketidaksabaran manajemen Chelsea saja. Bukan tidak mungkin kalau Lampard dipertahankan, prestasi Chelsea bisa jadi lebih baik dari apa yang dicapai Tuchel saat ini.

Mungkin tidak akan jauh berbeda dengan Manchester United. Di awal kompetisi Manchester United begitu terseok-seok hampir jatuh ke papan bawah. Bahkan fans Manchester United garis keras waktu itu meneriakkan agar pelatih Manchester United, Olle Gunnar Solskjaer segera dipecat.

Namun manajemen Manchester United cukup sabar. Olle Gunnar Solskjaer tidak serta merta dipecat, malah terus diberi kesempatan dan kepercayaan melatih Manchester United.

Buah dari kesabaran manajemen Manchester United pun terlihat. Saat ini Manchester United mampu finish di posisi kedua, di bawah Manchester City. Selain itu Manchester United juga berpotensi memenangkan trofi Liga Eropa UEFA.

Seandainya manajemen Manchester United waktu itu tidak sabar dengan memecat Solskjaer, belum tentu capaian prestasi Manchester United sebaik saat ini. Namun Chelsea bukanlah Manchester United. Bos Chelsea dikenal tidak sabaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline