Lihat ke Halaman Asli

Wiwin Zein

TERVERIFIKASI

Wisdom Lover

Mengundurkan Diri dari Pekerjaan, Mengapa Tidak?

Diperbarui: 12 Maret 2021   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Resign (tribunnews.com)

Resign atau mengundurkan diri dari sebuah pekerjaan bukan lah hal yang tabu bagi seorang  pegawai atau pekerja. Siapa pun boleh dan bisa melakukannya.

Tidak hanya di perusahaan swasta, di instansi atau lembaga pemerintahan pun seorang pegawai dimungkinkan untuk melakukannya. Baik di kementerian, BUMN, termasuk pula di dinas militer TNI (Tentara Nasional Indonesia).

Putera Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah contoh aktual dalam hal ini. Sebagaimana diketahui bahwa AHY resign dari dinas militer bulan September 2016 lalu dalam posisi pangkat terakhir Mayor.

Tidak sedikit yang menyayangkan keputusan AHY resign dari dinas militer. Akan tetapi itu adalah keputusan dan pilihan AHY sendiri yang tentu sudah diperhitungkan dengan secermat-cermatnya.

Akan tetapi seseorang mengajukan resign dari tempatnya bekerja tentu tidak akan ujug-ujug begitu saja. Hal itu tentu ada alasan atau ada sebab musababnya. "Tanpa ada angin dan hujan" seseorang tidak mungkin mengajukan resign dari tempatnya bekerja begitu saja.

Dalam hal ini banyak alasan orang mengajukan resign dari tempatnya bekerja. Berikut ini ada 7 (tujuh) alasan yang umum dijadikan dasar atau alasan orang untuk resign dari tempatnya bekerja.  

Pertama, tidak nyaman karena memiliki atasan atau pimpinan yang galak dan otoriter. Alasan ini mungkin kedengarannya agak "cengeng". Namun hal itu cukup masuk akal. Sebab kalau bekerja sudah tidak nyaman, maka seseorang tidak akan bisa maksimal dalam bekerja.

Memiliki atasan atau pimpinan yang galak dan otoriter adalah sebuah mimpi buruk. Dan agar mimpi buruk itu hilang, hal yang wajar jika orang kemudian meninggalkan tidurnya.   

Kedua, tidak nyaman karena memiliki teman kerja yang dengki. Alasan ini mungkin kedengarannya lebih "cengeng" lagi dari alasan yang pertama. Namun alasan ini juga masuk akal. Sebab kenyamanan di tempat sangat penting agar seseorang bisa memberikan kontribusi maksimal di tempatnya bekerja.

Ketiga, karena melihat peluang gaji atau posisi yang lebih baik di tempat lain. Alasan ini wajar dan sangat manusiawi. Dalam kehidupan ini siapa pun tentu mencari yang lebih baik.

Namun alasan yang ketiga ini mungkin terkesan seperti perilaku seorang "pengkhianat". Ada kesan tidak loyal terhadap pekerjaan dan tempat bekerja. Tidak masalah, selama permohonan resign itu dilakukan dengan beretika dan dengan cara yang baik-baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline