Partai Ummat, partai baru besutan mantan tokoh reformasi dan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sampai saat ini belum juga dideklarasikan. Terhitung sudah dua kali rencana deklarasi Partai Ummat urung terlaksana.
Deklarasi Partai Ummat pertama kali direncanakan akhir tahun 2020 lalu, tapi gagal terlaksana. Selanjutnya rencana deklarasi digeser menjadi awal tahun 2021, tapi hal itu juga sama, batal terlaksana.
Mengenai batalnya rencana deklarasi Partai Ummat pada awal tahun 2021, waktu itu Amien Rais menyampaikan bahwa penyebabnya karena pertimbangan politis dan psikologis. Sang inisiator Partai Ummat itu tidak mau ada kesan buruk dari masyarakat bahwa seolah-olah dirinya dan inisiator Partai Ummat lain tidak memiliki kepedulian akan situasi pandemi covid-19, bencana, dan lain-lain.
Salah seorang inisiator Partai Ummat lainnya yang juga seorang loyalis Amien Rais, Nazarudin, seperti dilansir sindonews.com (22/02) menyebut bahwa ada dua faktor urungnya deklarasi Partai Ummat pada waktu yang lalu. Kedua faktor yang dimaksud Nazaruidin adalah faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal antara lain menyangkut persiapan yang harus dilakukan. Seperti mengisi struktur yang ada di Partai Ummat, yaitu Majelis Syura, Majelis Pengawas, Majelis Etik, Mahkamah Partai, dan Dewan Pengurus. Selain itu tingkat kesiapan di tingkat provinsi juga berbeda-beda.
Sedangkan faktor eksternal, menurut Nazaruddin adalah juga sebagaimana yang disampaikan oleh Amien Rais. Apalagi kalau bukan faktor pandemi covid-19.
Ada hal yang menarik lain dari pernyataan Nazaruddin selanjutnya, yaitu mengenai rencana Partai Ummat akan dideklarasikan pada bulan Maret 2021. Menurutnya adalah lebiih baik jika deklarasi dilakukan secara lebih cepat untuk kepentingan konsolidasi.
Berarti rencana deklarasi Partai Ummat pada bulan Maret 2021 mendatang merupakan rencana deklarasi untuk ketiga kalinya. Apakah kali ini rencana deklarasi Partai Ummat akan bisa terealisasi?
Hal itu tentu akan sangat bergantung kepada dua faktor yang disampaikan oleh Nazruddin di atas. Kalau semua struktur kepengurusan Partai Ummat tingkat pusat dan daerah sudah oke, ditambah situasi pandemi covid-19 dan kondisi politik di tanah air memungkinkan, deklarasi Partai Ummat bisa jadi tidak akan mundur lagi.
Artinya deklarasi Partai Ummat pada bulan Maret nanti bersifat kondisional. Bisa ya, bisa tidak.
Kalau rencana deklarasi yang ketiga pada bulan Maret nanti sampai gagal lagi, akan ada semacam persepsi negatif terhadap Partai Ummat. Penilaian sejumlah pihak bahwa Partai Ummat kekurangan Sumber Daya Manusia, mungkin seperti terkonfirmasi. Hal itu tentu tidak boleh terjadi.