Kehadiran Thomas Tuchel sejauh ini membawa trend positif bagi Cheslea. Sejak kedatangannya tanggal 26 Januari lalu di Stamford Bridge, Tuchel telah mendampingi anak asuhnya menjalani empat pertandingan Liga Utama Inggris dengan meraih hasil satu kali seri dan 3 kali kemenangan beruntun.
Pertandingan pertama Tuchel bersama Chelsea kala ia baru dua hari menangani "Si Biru". Waktu itu Chelsea menjamu Wolverhampton Wanderers (28/01) dan berakhir seri, 0-0. Hasil yang lumayan bagi seorang pelatih baru.
Pertandingan kedua Tuchel bersama Chelsea ketika "Si Biru" berhadapan dengan tim lemah Burnley (31/01). Waktu itu Chelsea bisa meraih kemenangan dengan skor 2-0, melalui gol yang dicetak oleh dua pemain belakang mereka, Cesar Azpilicueta (40) dan Marcos Alonso (84). Inilah kemenangan pertama Tuchel sebagai pelatih Chelsea.
Pertandingan ketiga Tuchel bersama Chelsea adalah sewaktu "Si Biru" berhadapan dengan tim yang diasuh oleh mantan pelatih Chelsea sendiri, Jose Mourinho, yakni Tottenham Hotspur (05/02). Chelsea yang bertandang ke kandang Tottenham unggul tipis dengan skor 1-0 berkat gol semata wayang Jorginho pada menit ke-24 yang dicetak melalui titik putih penalti.
Kemudian pertandingan terbaru alias pertandingan keempat Tuchel bersama Chelsea adalah kala "Si Biru" bertandang ke kandang Sheffield United dini hari tadi (08/02). Chelsea pun berhasil meraih kemenangan dengan skor tipis 2-1, melalui gol pemain kesayangan Frank Lampard, Mason Mount (24) dan Jorginho pada menit ke-58 melalui titik putih penalti.
Tentu saja pencapaian Tuchel bersama Chelsea tersebut membuat senang manajemen Chelsea dan tentunya sang pemilik, Roman Abramovich. Akan tetapi mengukur kehebatan Tuchel tidak bisa hanya dari empat pertandingan semata. Ujian Tuchel sesungguhnya ada di 15 pertandingan tersisa di Liga Utama Inggris.
Apakah di sisa 15 pertandingan tersebut Tuchel bisa meraih hasil maksimal, sehingga Chelsea bisa finish minimal di posisi 4 besar? Ini yang harus dibuktikan oleh Tuchel.
Belum lagi tugas Tuchel di Liga Champions UEFA dan di Piala FA. Di dua ajang tersebut Chelsea masih bertahan dan masih mungkin mendapatkan hasil maksimal.
Apalagi di Liga Champions UEFA, di bawah pelatih sebelum Tuchel, yakni Frank Lampard, Chelsea tampil cukup impresif. Lampard berhasil membawa Chelsea menjadi tim yang tidak terkalahkan dan menjadi salah satu tim yang lolos lebih awal ke babak 16 besar.
Kalau Tuchel tidak mampu membawa Chelsea tampil impresif di Liga Champions UEFA seperti ketika ditangani oleh Lampard, mungkin percuma Chelsea mendepak legenda mereka itu dan menggantinya dengan diri Tuchel. Harapan manajemen Chelsea tentu Tuchel bisa membawa Chelsea ke level yang lebih tinggi, lebih dari Chelsea yang ditangani oleh Lampard.
Apalagi kalau ternyata kemudian Tuchel tidak mampu memberi Chelsea satu pun trofi, baik Liga Utama Inggris, Piala FA, atau Liga Champions UEFA. Mungkin lebih sia-sia lagi manajemen Chelsea membawa Tuchel ke Stamford Bridge.