Saat ini Negeri Paman Sam alias Amerika Serikat (AS) sedang dalam tatapan mata warga dunia. Warga dunia sedang menanti siapa pemenang Pemilu (Pemilihan Umum) AS kali ini. Apakah presiden petahana Donald Trump (Partai Republik) atau penantangnya Joe Biden (Partai Demokrat).
Pemilu AS kali ini ada dua calon presiden yang bertarung untuk berebut kursi kepresidenan di gedung putih. Mereka adalah Joe Biden yang berpasangan dengan Kamala Harris dari partai Demokrat dan petahana Donald Trump yang berpasangan dengan Mike Pence dari Partai Republik.
Pertarungan antara Joe Biden dengan Donald Trump cukup panas dan ketat. Hingga saat ini, dua hari setelah pelaksanaan pemungutan suara yang diselenggarakan pada tanggal 3 November 2020 lalu belum menampakkan hasil yang pasti.
Menurut kabar terbaru hingga pukul 20.25 WIB malam (05/11), Joe Biden telah mendapat suara elektoral 264 (50,4%). Sementara saingannya Donald Trump mendapat suara elektoral 214 (48%). Berarti Joe Biden unggul sementara atas Donald Trump.
Seorang calon presiden, untuk bisa menjadi pemenang membutuhkan suara elektoral 270. Melihat syarat itu, Joe Biden adalah calon yang paling mendekati kemenangan dibandingkan Donald Trump. Joe Biden hanya membutuhkan suara elektoral 6 lagi.
Mendapat perolehan suara elektoral yang cukup jauh dengan Biden, tak heran jika Trump dikabarkan marah-marah dan uring-uringan. Memang perolehan suara elektoral itu belum final, tapi Trump lebih berat mencapai kemenangan karena harus mengumpulkan suara elektoral lebih banyak dibandingkan Biden.
Walau pun begitu, Trump sempat mendeklarasikan diri sebagai pemenang Pemilu AS. Padahal penghitungan suara masih berlangsung dan posisi Trump sendiri ada di bawah Biden. Melalui siaran langsung di PBS News Hour (4/11), Trump menyampaikan pidato kemenangan dalam Pemilu AS.
Trump mengklaim dirinya menang atas Joe Biden. Trump juga akan menggugat ke Mahkamah Agung AS untuk menghentikan penghitungan suara.
Trump sepertinya agak sulit menerima kekalahan. Bahkan sebelum Pemilu AS berlangsung, Trump pernah mengatakan bahwa jika dirinya kalah berarti Pemilu AS curang.
Trump memang dikenal sebagi sosok yang kontroversial dan emosional. Trump adalah pribadi yang tidak pandai menyembunyikan kemarahan, kekesalan, atau rasa tidak sukanya kepada orang lain.
Tidak mengherankan jika banyak orang kurang suka terhadap Trump. Hal itu bahkan diakui oleh Trump sendiri. Trump sempat menyatakan bahwa tak seorang pun menyukai dirinya.