Perayaan HUT (Hari Ulang Tahun) RI (Republik Indonesia) yang ke-75 tahun ini mungkin tidak semeriah dan sesemarak tahun sebelumnya, dikarenakan saat ini masih dalam situasi pandemi covid-19. Berbagai lomba 17 Agustusan nan unik dan menghibur, yang biasa diselenggarakan oleh berbagai elemen masyarakat, saat ini mungkin tidak banyak kita saksikan.
Beberapa pemerintah daerah bahkan secara resmi melarang warga menyelenggarakan lomba 17 Agustusan. Seperti Kota Bekasi, Kota Tangerang, atau Kota Solo misalnya dengan tegas mengeluarkan larangan itu.
Larangan menyelenggarakan berbagai lomba 17 Agustusan tentu bukan untuk memasung kreativitas atau menghalangi ekspresi cinta tanah air warga masyarakat. Akan tetapi itu semua demi kebaikan dan kemanan warga masyarakat itu sendiri.
Saat ini virus corona (covid-19) masih ada, belum hilang dari negeri ini. Kalau warga masyarakat lengah, lalai, dan abai dengan tetap mengadakan berbagai lomba 17 Agustusan yang melibatkan kerumunan banyak orang, demi memeriahkan HUT RI Ke-75 akan sangat beresiko. Bisa-bisa banyak event lomba 17 Agustusan menjadi klaster baru penyebaran virus corona (covid-19).
Mungkin saja event lomba 17 Agustusan itu menerapkan protokol kesehatan termasuk dengan senantiasa jaga jarak. Hanya saja tidak akan semua lomba bisa dilaksanakan. Sebab banyak lomba yang mengahruskan saling berdesakan, tidak bisa menerapkan jaga jarak.
Hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah berpuasa sementara terlebih dahulu tidak menyelenggarakan atau mengadakan berbagai lomba 17 Agustusan demi kebaikan dan keamanan bersama. Jangan takut disebut tidak memiliki jiwa nasionalisme karena tidak memeriahkan peringatan HUT RI.
Memiliki jiwa nasionalisme atau tidak, tentu tidak bisa diukur dengan hanya sekedar memeriahkan peringatan HUT RI. Justru jiwa nasionalisme itu bisa dilihat dari sikap dan perbuatan yang membawa kebaikan dan manfaat bagi banyak orang. Salah satu dari sikap dan perbuatan yang membawa kebaikan dan manfaat bagi banyak orang untuk saat ini adalah dengan tidak menyelenggarakan atau mengadakan kegiatan-kegiatan yang berpotensi menjadi penyebab terjadinya penularan virus corona (covid-19).
Kalau lah semangat menyelenggarakan atau mengadakan berbagai lomba 17 Agustusan demi memeriahkan peringatan HUT RI begitu kuat, mungkin bisa dipilah pilih jenis dan cara mengadakan lomba itu sambil tetap menerapkan protokol kesehatan. Beberapa lomba yang tidak mengharuskan kontak fisik mungkin bisa diselenggarakan.
Lomba balap karung, makan kerupuk, memasukan kapur ke dalam botol, atau membawa kelereng dengan sendok, selama tetap menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing mungkin bisa diselenggarakan. Akan tetapi lomba panjat pinang, lomba saling pukul dengan bantal, atau tarik tambang misalnya, mungkin tidak boleh dulu diadakan untuk saat ini karena lomba-lomba itu kurang mungkin jika harus menerapkan physical distancing.
Hanya saja jangan lupa bahwa setiap event lomba 17 Agustusan, yang berpotensi melakukan kerumunan bukan hanya para peserta lomba. Justru potensi kerumunan yang susah dikendalikan adalah penonton lomba.
Para peserta lomba mungkin bisa diatur dengan tetap melakukan physical distancing. Sementara para penonton, siapa yang bisa mengaturnya ? Akhirnya kerumunan yang tak terkendali sangat mungkin terjadi.