Lihat ke Halaman Asli

Wiwin Zein

TERVERIFIKASI

Wisdom Lover

Membayangkan Ramadhan dalam Suasana Berbeda

Diperbarui: 15 April 2020   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba. Kalau melihat kalender, awal Ramadhan akan jatuh pada tanggal 24 April 2020. Berarti kurang dari 2 minggu lagi. Tapi kepastiannya seperti biasa menunggu keputusan sidang rukyat hilal Kementerian Agama.

Bulan Ramadhan tahun ini dipastikan akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mengingat bulan Ramadhan tahun ini masih dalam masa darurat bencana wabah virus Corona (Covid-19). 

Sebagaimana telah ditetapkan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bahwa masa darurat bencana wabah virus Corona (Covid-19) dimulai tanggal 29 Februari sampai dengan 29 Mei 2020.

Imbauan pemerintah agar masyarakat melakukan social distancing atau physical distancing tentu masih berlaku. Termasuk dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.

Bahkan di website NU telah beredar imbauan dari PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) agar umat Islam melakukan shalat tarawih dan idul Fitri tidak berjamaah di masjid, tapi di rumah masing-masing. 

Imbauan itu disampaikan dalam Surat Instruksi PBNU Nomor 3945/C.I.34/03/2020 tentang Protokol NU Peduli Covid-19 dan Surat Instruksi Nomor 3952/C.I.34/03/2020 pada 3 Maret 2020 atau 9 Sya'ban 1441 H.

Imbauan PBNU itu tentu selaras dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Termasuk dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang disampaikan oleh presiden Jokowi beberapa hari yang lalu.

Semarak dan khasnya bulan Ramadhan di antaranya karena ada shalat tarawih di malam hari dan adanya shalat Idul Fitri di hari pertama bulan Syawal. Sementara pada tahun ini tidak bisa dilaksanakan sebagaimana biasa. Hal itu tentu akan terasa aneh dan hambar.

Biasanya sebelum waktu Isya pada malam hari bulan Ramadhan orang-orang sudah berangkat dari rumah masing-masing menuju masjid untuk melaksanakan shalat Isya dan tarawih. Mereka berdesak-desakan memenuhi ruang masjid. Anak-anak ikut "meramaikan" suasana.

Terkadang kapasitas masjid menjadi tidak cukup, meluber sampai ke luar. Padahal di bulan lain masjid mampu menampung para jamaahnya. Suasana seperti itu mungkin tidak akan terlihat pada bulan Ramadhan tahun ini.

Setelah shalat Subuh, kegiatan lain yang biasa dilakukan adalah kuliah Subuh. Terutama anak-anak dan remaja yang masih sekolah, mereka akan sangat antusias mengikuti kegiatan kuliah subuh. Mereka berdesak-desakan menyimak dan mendengarkan narasumber yang sedang menyampaikan taushiyahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline