Lihat ke Halaman Asli

Wiwik Kuswijayanti

Mahasiwa Unissula

Pengaruh Media Sosial Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia

Diperbarui: 14 Januari 2023   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wiwik Kuswijayanti

Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung.

Dosen Pengampu: 

Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd.

Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini semakin memudahkan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain. Sarana komunikasi yang berkembang pesat juga telah mengambil peran penting dalam berkomunikasi dengan orang-orang di berbagai belahan dunia, termasuk media sosial. Media sosial sendiri merupakan sebuah media di internet yang memungkinkan penggunanya untuk merepresentasikan dirinya dan berinteraksi, berkolaborasi, berbagi, dan berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin hubungan sosial secara virtual. (Nasrullah, 2015).

Media sosial saat ini sangat diminati terutama dikalangan remaja untuk berkomunikasi. Seperti diberitakan Harian Kominfo 2013, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengumumkan bahwa saat ini terdapat 63 juta pengguna internet di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 95 persen menggunakan internet untuk jejaring sosial. Menurut penelitian APJII dan Pusat Riset Komunikasi (UI) Universitas Indonesia, mayoritas pengguna internet di Indonesia berusia antara 18 hingga 25 tahun.

Jumlah pengguna muda usia ini hampir separuh (49%) dari total jumlah pengguna internet di Indonesia. Selain itu, Selamatta Sembiring, Direktur Layanan Informasi Internasional Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), mengatakan Facebook dan Twitter merupakan dua jejaring sosial yang paling banyak digunakan. Menjadi pengguna Facebook terbesar ke-4 dan pengguna Twitter terbesar ke-5 di dunia.

Menurut firma PR dan penyedia layanan komunikasi Webershandwick, ada sekitar 65 juta pengguna aktif Facebook di Indonesia. Hingga 33 juta pengguna aktif setiap hari, 55 juta pengguna aktif menggunakan perangkat seluler untuk menggunakannya setiap bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif menggunakan perangkat seluler setiap hari. Menurut data PT Bakrie Telecom, Indonesia memiliki 19,5 juta pengguna Twitter dari 500 juta pengguna di seluruh dunia. Oleh karena itu, remaja di Indonesia merasakan dampak terbesar dari media sosial, terutama ketika mereka menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi, penggunaan bahasa yang baik dan benar merupakan hal yang paling penting untuk dipelajari. Tujuan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar adalah untuk mendorong masyarakat lebih giat belajar dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak banyak bahasa yang menyimpang dari tatanan bahasa atau kaidah bahasanya. (Gustiasari, 2018). Namun seperti yang sering kita jumpai, bahasa yang biasa digunakan oleh para remaja saat ini adalah bahasa gaul serta bahasa gaul yang digabungkan dengan bahasa Inggris. Bahasa semacam ini dapat menyebar dengan cepat di media sosial, membuat pembaca merasa bahwa ini adalah tren bahasa yang keren dan layak untuk diikuti.

Penggunaan bahasa gaul tidak selalu berdampak positif bagi kehidupan remaja karena dapat mempengaruhi kegiatan belajar dan komunikasi mereka di kemudian hari dan mereka juga mungkin tidak memahami bahasa Indonesia yang baik dan benar yang sangat mungkin menjadi kendala dalam studi mereka. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan orang tua dan pendidikan yang baik dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial tentunya bisa mempengaruhi cara seseorang dalam berkomunikasi, bisa berdampak positif dan berdampak negatif. Itu semua tergantung pada cara seseorang dalam menggunakan media sosial itu sendiri, jika ia menggunakan untuk hal-hal yang bersifat mengedukasi tentunya hal ini bukanlah hal yang negatif, namun sebaliknya jika ia menggunakan media sosial untuk melihat dan menyaksikan konten-konten yang tidak jelas serta memiliki unsur penggunaan bahasa yang kasar, maka hal itu dapat berdampak pada penggunaan bahasa orang tersebut menjadi tidak baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline