Pendahuluan
Pembelajaran saintifik tidak hanya menganggap hasil belajar sebagai hasil akhir saja. Proses pembelajaran dinilai sangat penting. Jadi pembelajaran santifik menekankan pada keterampilan proses.
Kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil merupakan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan ekspresi dari proses yang berpusat pada pembelajaran untuk pelajar begitulah istilah kurikulum 2013.
Pembelajaran berpusat pada siswa dengan langkah-langkah ini memerlukan desain manajemen kelas yang baik. Guru harus mendesain model pembelajaran yang tepat memungkinkan pembelajaran berbasis inovasi keterampilan pemrosesan lebih fokus pada proses mencari pengetahuan daripada pada transfer pengetahuan, siswa dianggap sebagai subjek belajar yang harus berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, guru hanya sebagai pembimbing dan pembimbing mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran.
Siswa diajak untuk melakukan proses penelitian pengetahuan tentang subjek melalui berbagai kegiatan proses ilmiah yang dilakukan oleh ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah, Dengan cara ini, siswa didorong untuk mengeksplorasi berbagai fakta dan mengkonstruksi konsep sendiri. Pembelajaran saintifik dinilai lebih efektif dari segi hasil dibandingkan pembelajaran saintifik tradisional atau tradisional. Harus ada petunjuk pengajaran ilmiah dengan prinsip pendekatan saintifik. Pendekatan ini ditandai dengan penekanan dimensional mengamati, menalar, menemukan dan menjelaskan suatu kebenaran.
Keterampilan Dasar IPS
Keterampilan dasar yang harus dikembangkan dalam pembelajaran IPS menurut Banks (Djodjo Suradisastra, 1993: 8) yaitu: keterampilan berpikir, keterampilan akademik, keterampilan ilmiah, dan keterampilan sosial.Somantri (2001) mengemukakan bahwa Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. IPS merupakan suatu kajian integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu kemanusiaan untuk meningkatkan kemampuan kewarganegaraan (civic competence). Pendidikan IPS terdiri atas bahan pilihan yang sudah disederhanakan dan diorganisasikan secara psikologis dan ilmiah untuk kepentingan tujuan pendidikan. Jadi keterampilan dasar IPS adalah suatu bentuk kemampuan menggunakan pikiran. nalar, dan perbuatan dalam menangani suatu masalah yang berkaitan dengan sosial vecara efektif dan efisien.
Keterampilan dasar dalam pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di sekolah dasar (SD) adalah keterampilan yang membantu siswa memahami dan berinteraksi dengan dunia sosial, budaya, dan lingkungan sekitar mereka. Berikut adalah beberapa keterampilan dasar yang diajarkan dalam pembelajaran IPS di SD.
- Kemampuan Berpikir Kritis: Siswa diajarkan untuk berpikir secara kritis tentang informasi yang mereka terima. Ini mencakup kemampuan untuk mempertanyakan, mengevaluasi, dan menganalisis informasi yang diberikan dalam konteks IPS.
- Kemampuan Menganalisis Sumber Informasi: Siswa diajarkan untuk mengidentifikasi dan menilai sumber-sumber informasi, termasuk buku teks, materi online, dan narasumber, untuk memahami kebenaran dan kualitas informasi yang diberikan.
- Kemampuan Membaca dan Menulis: Kemampuan membaca dan menulis sangat penting dalam pelajaran IPS. Siswa belajar membaca teks IPS dengan pemahaman dan menulis laporan atau esai tentang topik-topik seperti sejarah, geografi, atau masalah sosial.
- Kemampuan Memahami Konsep Geografi: Siswa mempelajari konsep dasar geografi, seperti peta, arah mata angin, jenis-jenis tanah, iklim, dan kontinennya. Mereka juga memahami bagaimana geografi memengaruhi kehidupan sehari-hari.
- Kemampuan Memahami Sejarah: Siswa memahami konsep dasar sejarah, seperti masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mereka juga belajar tentang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah dan bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut memengaruhi perkembangan masyarakat.
- Kemampuan Memahami Masalah Sosial: Siswa belajar tentang masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, lingkungan, keadilan sosial, dan perdamaian. Mereka juga diajarkan untuk merenungkan solusi-solusi untuk masalah-masalah ini.
- Kemampuan Berpikir Spasial: Dalam pelajaran geografi, siswa diajarkan untuk memahami konsep spasial seperti lokasi, jarak, dan perbandingan antara tempat-tempat berbeda.
- Kemampuan Berinteraksi dengan Budaya: Siswa belajar tentang budaya-budaya yang berbeda di dunia, termasuk cara hidup, bahasa, makanan, dan tradisi mereka. Ini membantu mereka memahami keragaman budaya di dunia.
- Kemampuan Komunikasi: Siswa diajarkan untuk berkomunikasi dengan baik, baik dalam hal lisan maupun tulisan. Ini mencakup kemampuan untuk menjelaskan ide, menyajikan argumen, dan berdiskusi tentang topik-topik IPS.
Keterampilan dasar dalam IPS membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia sosial dan budaya di sekitar mereka serta membantu mereka menjadi warga yang lebih informasi dan terlibat dalam masyarakat.
Beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh pendidik dalam pembelajaran IPS SD antara lain keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Pendekatan Saintifik
Tahapan pembelajaran metode saintifik melibatkan beberapa bidang yang bertujuan untuk mencapai hasil belajar dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran meliputi tiga bidang, yaitu bidang sikap, bidang pengetahuan, dan bidang keterampilan. Hasil belajar menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara terpadu.
Menurut Kemendikbud (2014), pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan.