Setiap pagi, kupasang kedua telingaku untuk mendengar suara "Ting Ting" dari tukang bubur ayam langganan ku yang setiap hari lewat, menjajakan dagangannya. Dengan sigap aku mengambil uang receh yang ada di meja untuk membelinya.
Iya, aku sangat bersemangat karena inilah penolongku semangkuk bubur yang akan menyambung umur anaku hari ini. Aku seorang ibu yang kurang berbakat soal urusan dapur. Membuat bubur anaku pun aku tidak bisa.sungguh mulia pekerjaan tukang bubur yang selalu setia mengantarkan bubur buburnya bagi kami para ibu yang tidak bisa membuatkan bubur untuk makan anak - anaknya.. semoga senantiasa dalam keberkahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H