Lihat ke Halaman Asli

Wiwik DJanti

PNS (Pe Nikmat Seni)

Belut Bakar Madu, Unagi Versi Lokal

Diperbarui: 13 Juni 2024   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Siapa yang tak kenal aneka hidangan berbahan belut? Tentu belut bukanlah makanan yang asing bagi masyarakat umum. Bahkan termasuk makanan yang banyak di gemari. Baik berupa olahan lauk pauk atau snack kripik belut.

Masakan belut, memang tidak sepopuler pecel lele, nila bakar atau ayam. Bahkan tidak banyak rumah makan yang menyajikan olahan belut sebagai bagian dari daftar menunya.  Namun dihati penggemarnya belut memiliki tempat tersendiri yang selalu dirindukan untuk dinikmati. Tekstur dagingnya yang lebih kenyal  dari lele atau ikan - ikanan lainnya, menyebabkan belut memiliki cita rasa yang khas dan unik.

Dok. Pribadi

Rumah makan yang menyajikan aneka masakan dari belut, banyak kita jumpai di Serang, tepatnya di sepanjang Jalan Raya Serang - Pandeglang. Salah satunya adalah rumah makan yang saya kunjungi ini. Memiliki menu olahan belut yang beraneka jenis, seperti belut goreng, belut bakar madu, belut pecak dan belut cabe hijau yang semuanya menggugah selera. Yang paling khas dari menu belut di sekitar daerah sini adalah sambel leunca, yang tidak ditemui di daerah lain. Perpaduan antara cabe hijau, tomat hijau dan leunca memberikan cita rasa yang pedas dan segar di lidah. Leunca adalah tanaman yang buahnya kecil berwarna hijau dan hitam ketika sudah tua, dan termasuk jenis terung - terungan, mirip seperti takokak (pokak) namun lebih lunak dan kandungan airnya lebih banyak. Selain termasuk sebagai sayuran, leunca juga merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak khasiat.

Dari sekian banyaknya masakan belut, belut bakar madu adalah menu yang spesial, walaupun menu yang lain tak kalah enak. Tampilannya mirip unagi, makanan dari negara Jepang, menjadikan belut makanan sekelas makanan internasional dengan citarasa lokal, manis, gurih, sedikit pedas. Dan karena sudah tidak bertulang alias filet saja, maka tidak harus repot memisahkan durinya ketika hendak memakannya. Rasanya yang dominan manis ditambah  sambel leunca yang segar, perpaduan yang unik ketika menikmatinya.

Jangan khawatir soal harga,  walaupun cukup ramai pengunjung, terlebih pada jam makan siang, namun harganya sangat merakyat. Rata - rata setiap menu dibadrol dengan harga 50 - 55rb rupiah. Namun itupun porsi besar, jika ingin menikmatinya sendiri cukup membeli setengah porsi saja dengan harga 25 - 30 rb saja.

Supaya hidup tidak monoton, selalu cobalah hal baru, salah satunya menikmati makanan yang tidak biasa. Salam lestari, kuliner Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline