Ditengah rancangan kenaikan PPN 12%, tentu akan berimbas pada cara kita membelanjakan uang. Disini, siapa yang tak suka uang? Semua orang tentu menyukainya, termasuk negara, namun tidak semua bisa memperlakukan dan mengelola uang dengan baik. Berbicara soal keuangan, nyatanya bukan hanya sekedar angka, namun tentang karakter dan perilaku manusia.
Kali ini Morgan Housel dalam bukunya The Psychology of Money menceritakan dengan baik bagaimana hubungan manusia memperlakukan uang berkaitan erat dengan pembentukan karakter yang dipengaruhi oleh banyak hal, bukan hanya angka.
Apa saja yang bisa Anda ambil dari buku ini? Tentunya, dengan mengenal diri sendiri dan bersikap terbuka untuk menyadari bagaimana hubungan Anda dengan uang akan membantu untuk mengambil keputusan keuangan lebih baik dalam hidup.
7 Hal Mengubah Mindset tentang Uang
Jika Anda mendapat hadiah 1 miliar rupiah, apa yang terpikir dalam benak Anda? Membeli barang yang selama ini ada di bucket list, liburan wisata impian, mengambil deposito, modal untuk trading, dan kemungkinan lain yang bisa Anda lakukan.
Hal pertama yang dipikirkan merupakan keputusan bagaimana Anda memperlakukan uang. Oleh sebab itu, penting untuk memahami mindset penting apa yang dituliskan dari buku Psychology of Money, sehingga saat uang menghampiri, kita bisa siap untuk mengambil keputusan keuangan yang baik.
1. Uang Cenderung Berhubungan dengan Emosional, Bukan Rasional
Berdasarkan research, cara manusia memperlakukan uang berkaitan erat dengan aspek emosional yang dipengaruhi oleh banyak hal, seperti didikan dan latar belakang keluarga, traumatis masa kecil, dan lainnya. Sehingga, jarang manusia mengambil keputusan keuangan berdasarkan logika atau perhitungan matematis murni.
Contohnya generasi boomers yang tumbuh di era sulit atau saat resesi cenderung lebih berhati-hati dan takut mengambil risiko, sementara gen millenial atau mereka yang hidup di masa pertumbuhan ekonomi cenderung lebih optimis. Jadi, setiap orang memiliki "kisah uang" unik yang menentukan bagaimana mereka mengelola uang.
Anak yang lahir dari keluarga yang kesulitan keuangan akan cenderung berhitung terhadap uang, meskipun sudah memiliki banyak uang. Berbeda, dengan anak yang lahir dari keluarga mapan yang cenderung lebih mudah mengeluarkan uang.
Jadi, untuk memahami hubungan Anda dengan uang, tak ada salahnya untuk menelusuri sejak masih berusia kanak-kanak. Apakah Anda punya trauma tertentu terkait uang? Apakah ada kesamaan dengan cara orang tua? dan lainnya yang dapat mengakibatkan Anda memperlakukan uang seperti hari ini.
Baca juga: Tips Keuangan di Tengah Rencana Potongan Gaji Kelas Menengah