Mengatur keuangan dengan bijak menjadi penting dilakukan sejak deflasi yang kian terasa setiap harinya. Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin marak sampai dengan pelemahan daya beli adalah fenomena ekonomi yang menjadi tanda bahwa kondisi saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Bahkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tren penurunan kelas menengah sejak 2020 sampai tahun ini. Jika Anda memiliki pengeluaran sekitar 2 juta - 9.9 juta per kapita per bulan, maka Anda termasuk kelas menengah. Lantas, bagaimana kondisi ekonomi Anda hari ini?
Kelas Menengah: Terhimpit dan Terlupakan
Menjadi kelas menengah di Indonesia tidaklah mudah, selain terhimpit dengan kondisi ekonomi yang semakin sulit, kebijakan pemerintah juga sering kali tidak memihak. Kelas menengah berjuang sendirian, tidak mau dikategorikan miskin, namun terlalu lelah untuk berusaha mengusahakan hidup agar tetap baik-baik saja.
Masih berstatus karyawan adalah hal yang saya syukuri hari ini, setidaknya saya memiliki kepastian income bulanan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Namun, tentu saja ada yang berbeda dalam bagaimana saya membelanjakan uang dengan ketidakpastian ekonomi, yaitu mengurangi pengeluaran yang bukan kebutuhan pokok.
Dampak kelas menengah yang semakin terhimpit tentunya membawa bola salju ke UMKM dan khususnya negara. Seharusnya ini menjadi perhatian pemerintah bahwa terhimpitnya kelas menengah berdampak langsung kepada UMKM.
Contohnya, saya mengurangi anggaran kuliner, fashion, dan wellness (spa, pijat, beauty clinic, dan lainnya), untuk saya alihkan pada investasi, tabungan, dan dana darurat.
Tentu beban ini akan semakin terasa jika Anda adalah kepala keluarga yang harus mencukupi kebutuhan anak, istri, bahkan orang tua. Karena saya mencukupi kebutuhan pribadi, seperti cicilan properti dan biaya hidup saja sudah merasakan bahwa ekonomi sedang kurang baik, khususnya salah satu sidejob saya adalah sebagai digital marketing karena industri kecil juga mengurangi biaya marketing mereka.
Lantas, bagaimana cara untuk mengatur keuangan pribadi dengan lebih bijaksana di tengah ketidakpastian ekonomi akhir-akhir ini?
10 Cara Bijaksana Atur Keuangan Pribadi untuk Kelas Menengah
Ada banyak cara untuk mengatur keuangan, namun yang terpenting adalah mengatur emosi dalam membelanjakan uang. Berbelanja memberikan sensasi yang menyenangkan karena otak mengeluarkan zat kimia dopamin.