Lihat ke Halaman Asli

Wiwik Rahayu

Guru - Guru PAUD

Membuang Sampah Tanpa Masalah ke Depannya

Diperbarui: 12 November 2021   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak ada masalah dengan sampah yang berupa dedaunan  sebab  orang dapat memanfaatkannya menjadi pupuk kompos jika terlalu banyak. Namun untuk sampah plastik,besi, aluminium, dan sampah yang susah terurai lainnya jika sampai berkumpul pada suatu titik dapat menimbulkan begitu banyak masalah,  masyarakat tentu sudah tahu tentang bahaya dari sampah anorganik tapi terkadang masyarakat bingung sampah yang mereka hasilkan mau dibuang kemana. Dalam hal ini peran pemerintah dapat menyelesaikan masalah.

Sampah plastik sangat berbahaya, sebab plastik bila dibiarkan tidak akan hilang dengan sendirinya bahkan untuk beratus-ratus tahun lamanya  sedang jika dibakar plastik menimbulkan polusi berupa zat yang mencemari udara seperti karbon monoksida, dioksin, furan, volatil, serta partikel lainnya. Tubuh kita sangat rentan dengan zat-zat tersebut.

Masyarakat awam yang bingung akhirnya membuang sampah mereka di sungai karena pikirnya sampah yang terbawa arus tidak akan mengganggu lagi, namun justru sebaliknya sampah yang berkumpul di hilir atau bendungan  menimbulkan banyak kerugian yang dirasakan oleh masyarakat sendiri selain oleh pemerintah.  tak hanya hanyut di sungai ada juga sampah yang dibakar sehingga menyebabkan polusi udara  yang tidak berdampak baik untuk kesehatan. Untuk menyikapi masalah ini sebaiknya pemerintah ikut andil, dengan cara mengkoordinir  pembuangan sampah warga atau setidaknya memberikan cara agar masyarakat dapat membuang sampah yang mengganggunya tanpa menimbulkan gangguan lain kedepannya.

Meskpun sudah dikoordinir sampah tetap akan berkumpul namun bukan di hilir sungai tapi di suatu tempat pendaur ulang, yang dengan itu masalah seperti banjir atau polusi tidak terjadi. Untuk pengkoordinirannya pemerintah bisa mengikuti  cara di negara lain, misalnya menjadikan suatu hari sebagai hari pembuangan  sampah dan hal itu diadakan setiap minggu. Dan untuk pengumpulannya menggunakan sarana truk sampah, atau bisa dengan menyewa orang untuk mengambil sampah di rumah warga menggunakan semacam gerobak.

Tempat pendaur ulang tidak mungkin satu ataupun dua untuk semua sampah yang ada, setidaknya diperlukan satu tempat disetiap kota. Karena itu masalah ini bisa diserahkan pada pemerintah daerah masing-masing sebagai syarat dari pemerintah pusat.

Dengan adanya partisipasi pemerintah dengan segala upaya tersebut  masyarakat tidak lagi bingung kemana mereka harus membuang sampah dan masalah tidak timbul setelah mereka membuang sampah-sampah itu.  Keberhasilannya sangat tergantung dengan kerja sama dari kedua belah pihak, pemerintah dan masyarakat. Pemerintah memberikan jalan dan masyarakat mengikuti dan melaksanakannya demi kita bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline