Lihat ke Halaman Asli

Wiwik Minarni

Ini adalah bahan ajar untuk kalian belajar ya.

Menyusun Best Practice Menggunakan Metode STAR

Diperbarui: 9 Desember 2022   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lokasi: SMA BP DARUSSALAM

Lingkup Pendidikan : SMA

Penulis: Wiwik Minarni

Tanggal: 21 November 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

  • Identifikasi Masalah:
  • Berdasarkan hasil observasi, terdapat permasalahan
  • sebagai berikut:
  • Peserta didik tidak terbiasa mengerjakan soal HOTS
  • Peserta didik kebingungan dan kesulitan ketika memahami, menganalisis, dan mengerjakan soal HOTS
  • Guru belum menerapkan pembelajaran yang merangsang peserta didik untuk berfikir tingkat tinggi.
  • Guru belum menggunakan LKPD yang mengacu ke arah berfikir tingkat tinggi peserta didik.
  • Strategi pembelajaran yang digunakan guru belum memicu keterampilan berfikir tingkat tinggi peserta didik.
  • Guru belum menerapkan soal-soal HOTS.

Untuk sukses dalam menghadapi abad 21, dimana kehidupan di abad 21 akan lebih kompleks dan banyak tantangan bagi semua orang, maka Pendidikan kemudian dirancang supaya dapat menghasilkan kompetensi siswa meliputi yang menyeluruh, meliputi segala aspek, diantaranya aspek pengetahuan, keterampilan, serta sikap literat terhadap baca-tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Guru diharapkan mampu menyusun hal-hal terkait Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ini, diantaranya kisi-kisi soal HOTS, menyusun kartu soal HOTS dan dapat menyusun bank soal HOTS tersendiri untuk dipelajari oleh siswanya.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilatih melalui proses pembelajaran di dalam kelas. Agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka proses pembelajarannya juga memberikan ruang untuk menemukan konsep pengetahuan berbasis aktivitas. Aktivitas dalam pembelajaran dapat mendorong peserta didik untuk membangun kreativitas dan berpikir kritis.

Berawal dari pembelajaran di dalam kelas inilah peserta didik mulai mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Dengan demikian peserta didik akan terbiasa manakala harus menghadapi soal HOTS.

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) merupakan suatu kemampuan berpikir yang tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat saja, namun membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir kreatif dan kritis.

melalui Pembelajaran dengan Model PBL penting untuk diterapkan karena model pembelajaran ini melibatkan peserta didik untuk dapat berdiskusi, dan berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga guru tidak lagi mendominasi dalam pembelajaran, dan peserta didik menjadi meningkat perhatiannya karena mereka akan aktif dalam mengemukakan pendapatnya dalam forum diskusi sehingga mereka bisa lebih menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Sintak pembelajaran pada model PBL mengornanisir peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline