Lihat ke Halaman Asli

Cemburuku dan Penawarnya..

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akulah sang pencemburu..

Cemburu ketika tahu bahwa mentarilah yang lebih dulu menyapamu pagi ini..

Membelai wajahmu..

Membangunkanmu dan mengingatkan bahwa pagi telah datang..

Akulah sang pencemburu..

Cemburu membayangkan bahwa kau tengah asyik dengan kopi atau teh hangatmu

sambil sesekali berceloteh, senyum senyum kecil bahkan tertawa lepas saat membaca beberapa sajian berita di headline koran pagi ini..

Dan aku masih menjadi sang pencemburu..

Ketika tahu kau melangkah keluar hari ini..menuju tempat itu, itu, itu kemudian itu..begitu semangat, menggebu-gebu dan lebih rutin dibandingkan dengan tempat tinggalku..

Dan semakin cemburu..

Saat tahu bahwa ternyata si layar bisu lah yang selalu kau pandang..

kau ingat..kau sapa dan ajak berinteraksi hingga malam menjelang..

Aku cemburu..

Dan semakin memuncak ketika tahu bahwa mimpi indah lah yang mendekapmu

serta bidadari hujan lah yang meninabobokanmu malam ini hingga pagi menyapa..

Aku cemburu..

Teramat sangat..

Oleh karena itu..jangan lupakan namaku saat pagi membangunkanmu..

Simpanlah alamat rumahku dengan rapi di kantong pikiranmu saat kau mulai melangkah dan menatap jalanan beraspal itu hari ini..

Dan tetaplah semaikan kata-kata sayang dan sirami rasa rindumu itu untukku sebelum dayang dayang mimpi mendekapmu dan bidadari hujan meninabobokanmu malam ini..

Karena itulah penawar cemburuku hari ini sayang..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline