Lihat ke Halaman Asli

Wiwih Hasim

Marketing

Belajar dari Kertas, Balon, dan Ikan Salmon

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="" align="aligncenter" width="133" caption="health.detik.com"][/caption] Beberapa hari lalu ketika saya berbincang dengan salah satu konsultan senior, beliau mengajarkan saya beberapa hal mengenai arti kehidupan dan bagaimana kita manjalaninya. Akan saya share kurang lebihnya dalam tulisan ini. yang pertama adalah ketika beliau bertanya kepada saya “jika selembar kertas ini saya berikan kepada mu, kamu bisa melemparnya seberapa jauh??” saya menjawab selembar kertas itu ga akan bisa terlempar jauh, paling 50 cm. Dan dia berkata “kenapa nggak coba meremas kertas itu menjadi sebuah bulatan??pasti akan bisa terlempar lebih jauh kan?bisa 5 atau 10 meter. Atau bisa lebih jauh lagi kalau gumpalan kertas itu dicelupkan ke dalam sedikit air.” Intinya adalah kita harus bisa lebih kreatif untuk bisa memaksimalkan semua usaha dan hasil yang kita inginkan, kita harus mampu berpikir out of the box untuk bisa berbuat lebih maksimal lagi. Kalau hanya selembar kertas mana bisa terlempar jauh, yang ada justru terlempar melawan arah, tapi dengan kita gumpalkan kertas itu dan berikan sedikit air maka kertas itu akan dapat kita lempar dengan jauh yang maksimal.

Kemudian yang kedua adalah, ketika beliau mengajar di sebuah kelas yang terdapat 30 siswa. Setiap siswa diberikan 1 balon untuk mereka tiup dan balon tsb diberi nama masing-masing. Setelah semua selesai, beliau menyimpan semua balon tersebut di dalam sebuah ruangan 7x7 m secara acak. Kemudian beliau kembali ke dalam kelas dan memerintahkan kepada semua siswanya untuk mencari balon sesuai dengan nama mereka masing-masing di dalam ruangan 7x7 m tsb selama 5 menit. 5 menit kemudian beliau memerintahkan siswanya untuk kembali ke dalam ruang kelas, dan ternyata tidak ada 1 siswapun yang bisa membawa balon sesuai namanya. Kemudian beliau berkata kepada siswanya, “kenapa kalian tidak bisa menemukan balon kalian masing-masing??karena kalian terlalu fokus dengan balon kalian, kalian tidak memperhatikan balon teman-teman yang lainnya. Coba saat kalian masuk ke dalam ruangan itu kalian ambil balon yang ada dan kalian lihat namanya kemudian kalian berikan balon itu ke si pemilik nama. Bayangkan bila kalian semua melakukan hal itu, saya jamin dalam 1 menit kalian dapat memegang balon dengan nama kalian masing-masing.” Intinya adalah kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan ini jangan selalu berkompetisi, tapi berkolaborasilah. Saling membantu dan saling peduli, nggak mentingin diri sendiri sehingga hidup kita jauh lebih mudah. begitu juga ketika kita berada dalam sebuah tim, setiap anggota tim harus saling peduli dengan anggota tim lainnya, itulah yang disebut excellent teamwork.

Kemudian yang ketiga adalah kita harus belajar dari ikan salmon. Ikan ini terlahir di sungai dan pada tahun pertama mereka pindah kelalutan dan berpetualang selama 4-7 tahun. Pada masa ini adalah fase kritis bagi ikan salmon dalam menghadapi pemangsanya, sehingga salmon kembali ke sungai untuk bertelur. Perjalanan ke sungaipun bukan perjalanan yang sebentar, mereka membutuhkan waktu hitungan bulan dan banyak rintangan sehingga banyak salmon tiba dengan kelelahan dan luka-luka karena harus melawan arus sungai dan mati setelah melahirkan. Intinya adalah kita sebagai manusia juga setelah dilahirkan dan tumbuh menjadi dewasa, harus berani keluar dari kebiasaan kita untuk mendapatkan hal yang lebih baik dan harus bisa bertahan hidup serta melewati rintangan hidup, sebelum pada akhirnya kita harus kembali ketempat peristirahatan kita yang terakhir.

Itulah  3 hal yang beliau ajarkan kepada saya mengenai prinsip kehidupan ini. jadilah pribadi yang mampu think out of the box, have excellent teamwork, and max done. Semoga terinspirasi, Wiwih t : @wiwihhasim | f : /wiwihhasim | w : wiwihhasim.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline