Lihat ke Halaman Asli

Wiwien Wintarto

TERVERIFIKASI

Penulis serba ada

Menulis Dialog Sesuai Ciri Khas Tokoh, Apa Pentingnya?

Diperbarui: 28 Juni 2016   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: blog.janicehardy.com

Karti tengah akan menutup lapak sembakonya di Pasar Ngadiharjo ketika Yu Kamit datang tergopoh-gopoh.

"Ti, apakah kau sudah mendengar apa yang terjadi pada Pak Modin?" tanya Yu Kamit.

"Tidak, Yu. Aku belum mendengar apa pun dari mereka dalam tiga hari belakangan ini. Memangnya apa yang terjadi?"

"Anak Pak Modin, Yudi, kabarnya akan menikahi Susanti. Bisakah kau memercayai itu?"

"Maksudmu Susanti janda dari Kang Mugiran?"

"Ya, tentu saja. Siapa lagi?"

Karti terdiam, lalu terhenyak. "Apakah kau memikirkan apa yang kupikirkan?"

"Kalau kau berpikir bahwa Susanti memang minta cerai dari Kang Mugiran karena ada perselingkuhan dengan Yudi sejak awal, ya, aku memikirkan hal yang sama."

"Tapi tidakkah kau berpikir bahwa itu aneh? Bukankah Yudi dulu sempat dekat dengan Rini anak Pak Carik?"

Yu Kamit sinis menatap Karti. "Jangan terlalu naif, Gadis Muda! Tentunya kau tidak berpikir bahwa Yudi berbeda dari laki-laki lain kan? Di alam semesta sebelah mana selama ini kau tinggal?"

Karti menggeleng-geleng. "Ya. Laki-laki memang sama saja. Kalau setiap kali aku mendengar itu aku dibayar seribu rupiah, tentunya saat ini aku sudah jadi miliuner."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline