Lihat ke Halaman Asli

113 (Fabel) : Dongeng Kucing yang Tak Tau Diuntung

Diperbarui: 7 November 2015   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pada zaman dahulu kala, hiduplah sepasang suami isteri yang sangat kaya raya. Mereka mempunyai seorang anak gadis bernama Isabella. Isabella adalah sosok gadis yang cantik, baik dan sayang pada sesama. Isabella ini sangat menyukai binatang yang bernama kucing. Bagi Isabella, kucing itu manis, lucu dan imut. Makanya, Isabella pun sampai beternak kucing.


Di rumah orang tua Isabella yang megah itu, hiduplah beberapa kucing. Kucing-kucing itu sangat menyayangi Isabella dan tunduk terhadap perintah Isabella. Tapi, meski begitu, Isabella masih ingin menambah ternak kucingnya.

Pada suatu hari, ayahanda Isabella mengajak Isabella jalan-jala keliling pasar kota. Berbelanja beberapa kebutuhan untk Isabella. Namun, di tengah jalan Isabella melihat seekor kucing kusam yang sepertinya tengah kelaparan. Kucing itu berkali-kali mengorek tempat sampah satu ke tempat sampah lainnya. Isabella tak tega melihatnya dan mendekat ke arah kucing itu.

"Kau kenapa, manis?" Tanya Isabella dengan lembut.

Kucing itu menghindar dan tak berani menatap Isabella. Sepertinya kucing itu sedikit ketakutan terhadap kedatangan Isabella.

"Tenang saja manis, aku bukan orang jahat, jelas Isabella. "Sini mendekat, dan ceritalah kepadaku. Siapa tahu aku bisa membantumu," lanjut Isabella.
kucing itu pun berbinar. Lalu mendekat ke arah Isabella. "Aku diusir tuanku dan dipisahkan dengan ibuku," cerita kucing itu tanpa basa-basi.

"Aku kangen ibu, dan sekarang aku lapar," lanjutnya.

Isabella hanya tersenyum. Lalu menggendong kucing kusam tersebut.

"Ayah, aku ingin merawat si manis ini," pinta Isabella kepada ayahnya.

Karena ayahanda Isabella sangat sayag terhadapa Isabella, jadi semua yang dipinta Isabella akan selalu diturutinya. Meskipun bertambah ternak kucing.

Sesampainya di rumah, Isabella lalu memberi makanan terhadap si manis. Si manis memang terlihat sangat kelaparan, buktinya si manis sampai mampu menghabiskan lima piring makanan. Setelah si manis kenyang, Isabellapun meminta bantuan Bik Inem (pembantunya) untuk memandikan si manis dan mendandaninya agar si manis terlihat bersih seperti kucing Isabella yang lainnya.
Dan ini adalah malam pertama si manis di kandangnya bersama kucing-kucing Isabella yang lainnya. Tapi sayang, si manis tidak bisa berbaur dengan kucing-kucing lainnya. Si manis itu nakal, suka merebut jatah makanan teman-temannya dan bersikap seolah-olah dialah pengusanya. Hingga malam itu, sering kali terdengar keributan antara kucing-kucing Isabella. Dan akhirnya, Isabellapun terbangun dari tidurnya dan menemui kucing-kucingnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline