Lihat ke Halaman Asli

nash

jobseeker

Fakta-Fakta Banjir Bandang Ternate yang Tewaskan Belasan Jiwa

Diperbarui: 28 Agustus 2024   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Bencana banjir bandang telah melumpuhkan Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara. Sejumlah pemukiman warga di Kelurahan Rua habis diterjang ganasnya banjir bandang setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Minggu (25/08) sekira pukul 03.30 WIT. 

Banjir yang membawa material tanah, pasir, hingga batu dari gunung menerjang sejumlah kawasan di Kelurahan Rua itu menewaskan belasan penduduk di sana. Sementara, banyak lainnya kehilangan tempat tinggal dan memerlukan bantuan segera. Upaya evakuasi dan pencarian korban pun masih terus dilakukan oleh tim penyelamat dan relawan setempat.

Berikut ini dirangkum dari sejumlah sumber, Rabu (28/8/2024), deretan fakta mengenai musibah banjir bandang Ternate yang tengah menyita perhatian masyarakat Tanah Air.

Belasan Orang Meninggal Dunia

Berdasarkan laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (26/8/2024) sekira pukul 16.00 WIT, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang Ternate tercacat 16 jiwa, yang sebelumnya dikabarkan hanya 13 jiwa.

"Warga yang mengalami luka-luka bertambah menjadi delapan yang sebelumnya dua serta tiga warga hilang masih dalam pencarian," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari seperti dikutip dari laman BBC News Indonesia.

Kabarnya, BNPB telah menurunkan sekitar 400 orang untuk melakukan pencarian korban, yang terdiri dari berbagai tim gabungan.

25 Unit Bangunan Rusak Berat

Abdul Muhari juga mengungkap, sementara kerugian material yang sudah terdata sebanyak 25 unit rumah rusak berat, dan satu mushala juga mengalami rusak berat. Adapun 25 unit rumah yang rusak bisa dibilang sebagai representasi dari 25 keluarga yang terdampak.

Meski begitu, kata Muhari, bukan hanya 25 kepala keluarga itu saja yang membutuhkan bantuan. Selama fase tanggap 14 hari kedepan, dukungan darurat masih sangat dibutuhkan. Pun terhadap masyarakat sekitar kawasan yang mungkin juga membutuhkan bantuan karena trauma dan merasa belum aman akibat ganasnya banjir bandang yang menerjang wilayah Ternate.

Pengungsi Lebih dari 100 Jiwa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline