Lihat ke Halaman Asli

Biso Rumongso

Orang Biyasa

"Drama Politik" Pengunduran Diri Dirut PD Dharma Jaya

Diperbarui: 18 Maret 2018   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

megapolitan.kompas.com

Pengunduran diri Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati seperti sebuah drama yang sebenarnya terbaca penyebabnya namun dibikin samar dalam ceritanya. Kasus Dirut Dharma Jaya boleh jadi merupakan salah satu cermin bagaimana pasangan Anies-Sandi mengelola birokrasi.

Kasus ini bermula dari kebijakan Pemprov DKI melalui Wagub Sandiaga Uno yang menyatakan menghentikan penyertaan modal daerah (PMD) untuk PD Dharma Jaya. Ketika ini ditanyakan Sandiaga, Marina Ratna menjawab bisa dari sudut bisnis.

"Beliau itu salah pengertian ketika aku ditanya pada waktu meeting. Beliau tanya, 'Bu Rina enggak dapat PMD bisa enggak?'. Bisa, kalau untuk bisnisnya bisa tanpa harus dapat PMD," ujar Marina di Gedung DPRD DKI Jakarta,  Selasa (21 Nopember 2017). "(Tetapi) kan beliau tidak tahu secara teknisnya bahwa ini buat membeli daging," tambah Marina.

Sandiaga pun tampak bergembira. Ia bahkan mengklaim bahwa jajaran direksi lima BUMD DKI Jakarta tak keberatan meski mereka tidak diberi PMD pada 2018. Menurut Sandi, jajaran direksi kelima BUMD tersebut justru merasa bersyukur.

"Dari lima BUMD yang PMD-nya pernah diusulkan, bertemu saya, dan bilang, 'Alhamdulillah, Pak. Dengan begini, kami bisa lebih mandiri. Selama ini kami diberikan modal pemerintah justru merasa kebebanan karena ada penugasan dan lain sebagainya'," kilah Sandi ketika itu.

Marina mengatakan, PMD itu digunakan untuk membeli daging-daging subsidi bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Jika PMD dihapus, satu-satunya cara adalah memanfaatkan public service obligation (PSO) untuk membawa down payment-nya.

Namun sudah nggak lagi dapat dana PMD, PSO yang dijanjikan Rp 41 miliar pada Novermber 2017 belum turun juga.  Akibatnya Marina mengaku harus mengutang ke pengusaha pemasok ayam sekitar Rp 80 miliar. Salah satu pagawainya pun kena semprot dari vendor tersebut karena tak kunjung bayar utang.

Karena sudah tak tahan lagi, Rina kemudian menghadap Sandiaga Uno dan menyatakan mengundurkan diri sebagai Dirut PD Dharmajaya Selasa (6/3). Ia membantah menangis saat itu, namun datang ke Sandiaga mengundurkan diri. "Bahwa saya datang nangis-nangis ke Pak Sandi, itu tidak lho. Saya datang ke sana mengakukan pengunduran diri. Tolong catat itu. Serius. Saya tidak pernah menangis," kata Marina kepada wartawan, Kamis (15/3).

Sehari sebelumnya, Sandiaga Uno mengaku telah bertemu Ratna Dwi Kusumajati membahas dana PSO guna membeli ayam untuk subsidi pangan. Dalam pertemuan itu, kata Sandiaga, Marina sempat menangis karena dana PSO itu tak kunjung turun.

Adapun alasan mundur dari Dharma Jaya, Marina mengaku karena kesal dengan kinerja satuan kerja perangkat dinas (SKPD) yang mempersulit dirinya.

Sebagai Dirut BUMD yang bertugas menyediakan pasokan daging sapi dan ayam, Marina harus terus menyediakan pasokan, tetapi di sisi lain dana untuk subsidi yang dijanjikan Sandiaga tak juga dicairkan sejak November 2017 lalu. "Masuk akal enggak sih dari bulan November PSO  untuk DP belum keluar sampai tanggal segini? Masuk akal nggak?" tanya Marina.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline