Lihat ke Halaman Asli

Biso Rumongso

Orang Biyasa

Indonesia Kini Adalah

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Indonesia kini adalah tukang ojek

Mereka ada di mana-mana, tumbuh pesat tanpa direncanakan

Mereka hadir di setiap perempatan jalan,mulut gang, atau depan perumahan

Ojekers adalah tanggapan atasburuknya transportasi yang tersedia

Ojekers adalah jawaban atas tak sabarnya orang-orang kita

Ojekers juga solusi atas minimnya lapangan kerjauntuk mereka

Bayangkan jika tak ada tukang ojek, mungkin kekecauan akan tercipta

Indonesia kini adalah mini market

Toko serba ada dilengkapi pendingin ruangan itu ada dimana-mana

Namanya Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Cricle K dan masih banyak lagi

Ribuanusaha kecil serupa gulung tikar karena kehadirannya

Pejabat daerah dan wakil rakyat ikut resah, toh kehadirannya tak dicegah

Tidak bisakah usaha kecil itu dibina hingga tumbuh sepertiminimarket juga.

Indonesia kini adalah pentas Pilkada

Setiap tahun ratusan miliar uang negara dibuang demi pentas pilkada

Padahal pelaksanaanya penuh kecurangan, bahkan korban jiwa

Selanjutnya kepala daerah terpilih bikin kebijakan sesuai jidatnya

Korupsi tak bisa dikendalikan, rakyat kebanyakan terpinggirkan

Pilkada dengan segala eksesnya malah seolah jadi ciri khas demokrasi kita.

Indonesia kini adalah para koruptor

Seperti wabah, para koruptor menyebar dari pusat hingga daerah

Kebijakan otonomi daerah eh diikuti dengan otomonikorupsi

Ada koruptor dihukum, tapi masih banyak lagi yang berkeliaran

Tatkala koruptor banyak yang divonis bebas di pengadilan tipikor

Keraguan pun muncul, bagaimana kita bisa bikin jera mereka?

Indonesia kini adalah putus asa

Keadaan lebih baik diyakini sulit diperoleh dalam waktu dekat kini

Semua kebijakan pemerintah hanya seolah-olah berpihak pada rakyat

Omongan pejabat tak bisa dipegang, polah wakil rakyat menambah kebencian

Nyaris tak ada lagi tokoh yang bisa dijadikan teladan

Rakyat pasrah, putus asa, dan tak sedikit yang masa bodoh

Mereka berperilakuseenaknya seperti dilakukan para elitenya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline