Di malam ini, di kala sebuah tugas kepenulisan yang harus di kumpulkan pada esok hari sedang di kerjakan. Kumpulan kenangan-kenangan masa kecil mulai berputar. Diri mulai menarik setiap kenangan-kenangan yang tersimpan baik di kepala. Sampai akhirnya, kenangan akan seorang gadis dan juga sang ayah yang tengah memegang sebuah majalah anak-anak membuat diri kembali tersenyum kala ingatan itu melintas tanpa permisi.
Langit jingga yang menandakan senja mulai datang, membuat gadis kecil itu mulai menonton sebuah acara televisi kesukaannya. Hingga akhirnya malam menjelang, dan mengharuskan tubuhnya beristirahat agar besok kembali segar untuk beraktivitas.
Sang ayah datang dengan sebuah majalah di tangannya. Saat melihat itu, sang gadis kecil mulai tersenyum dan menggeser tubuhnya agar sang ayah dapat berbaring di sampingnya. Yap ... Sebuah cerita sebelum tidur akan mulai dibacakan.
Setiap suara tokoh yang berada di dalam cerita beliau ekspresikan dengan sangat baik dan membuat gadis kecilnya itu tertawa dan penasaran dengan kelanjutan dari cerita. Tertawa saat cerita yang di bacakan terdengar lucu di pikirannya, atau mungkin dari ekspresi dan suara sang ayahlah yang membuatnya tertawa.
Rutinitas yang selalu dilakukan oleh sang ayah yang membuat gadis kecilnya itu menyukai sebuah cerita dan mulai giat untuk melatih dirinya sendiri agar pandai membaca. Sampai akhirnya dirinya mulai pandai membaca dan menikmati apa yang dirinya baca pada masa itu, "Sangat menyenangkan," itulah yang terbesit di kepalanya.
Setiap keluar bersama dengan sang ibu ke pasar, dirinya selalu meminta di belikan majalah anak atau buku cerita anak di penjual koran yang menjadi langganannya. Buku menjadi teman sang gadis kecil setiap dirinya merasa bosan di rumah. Dirinya tidak peduli dengan bacaan yang selalu kembali berulang kali dibaca, bahkan sampai dirinya hafal dengan setiap cerita dari buku-buku yang sudah dibacanya berulang kali.
Bosan? Mungkin saja. Tetapi, selagi diri ini menikmatinya itu akan tetap menyenangkan. Membaca tidak hanya mendapatkan kesenangan saja, melainkan membangun cara berpikir setiap orang mengenai tulisan yang dibacanya.
Itulah awal bagaimana diri ini menyukai sebuah buku, itu semua berkat ayah yang menceritakan sebuah cerita setiap malam saat aku akan tidur. Kenangan kecil seperti itulah yang teringat jelas oleh diri, karena saat itu hanya dari sebuah cerita kami menjadi dekat. Apakah aku rindu? Tentu saja, dan aku berterimakasih kepada ayah dan ibu karena telah membelikanku banyak majalah serta buku-buku yang dapat ku nikmati setiap tulisannya.
Sampai akhirnya, aku mulai memberanikan diri terjun ke dunia tulis menulis dan membuat cerita baik itu novel, cerpen, dan juga sebuah puisi milikku sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H