Lihat ke Halaman Asli

Wita Seralia

Kesehatan Masyarakat

Dampak Penutupan TPA Piyungan terhadap Epidemiologi Penyakit Menular: Akankah Berubah?

Diperbarui: 24 April 2024   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tumpukan sampah di TPA Piyungan Kabupaten Bantul. Antara - Hery Sidik

Sampah menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang cukup serius karena banyak sekali menularkan penyakit, terlebih penyakit menular. Sampah yang terus menerus dibuang pada tempat yang sama akan menumpuk serta terjadinya peluapan sampah yang tak terbendungkan. Tumpukan sampah yang membusuk dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular, menciptakan habitat bagi hama, mencemari udara, air, dan tanah, serta berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis penduduk sekitar.

Sama hal nya seperti kasus yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan Bantul, DIY. Terjadi penutupan pada TPA Piyungan dikarenakan meluapnya sampah, sehingga sampah sampah tersebut meluap hingga ke kawasan lingkungan warga sekitar. Hal tersebut tentu akan menyebabkan berbagai macam penyakit, tak hanya itu sampah tersebut akan menimbulkan bau tak sedap yang pastinya akan menganggu aktivitas warga sekitar.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Bantul Samsu Aryanto mengatakan, timbunan sampah berpotensi menjadi sarang hewan seperti nyamuk dan tikus. Kedua hewan tersebut merupakan pembawa penyakit Leptospirosis , Malaria , dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Tentu saja penyakit tersebut akan berkembangbiak serta menular pada orang lain.

Penularan penyakit dari sampah dapat ditularkan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat terjadi ketika seseorang bersentuhan langsung dengan sampah yang sudah mengandung mikroorganisme pathogen, dan seseorang tersebut tidak mencuci tangan dengan baik dan benar. Sehingga terjadi penularan penyakit seperti diare.

Sedangkan penularan secara tidak langsung terjadi karena seseorang tidak sengaja mengkonsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi mikroorganisme yang berasal dari sampah. Serta saat tempat sampah telah berubah menjadi tempat perindukan vector atau hewan penular penyakit, seperti nyamuk, lalat, kecoa dan tikus.

Tribunnews.com

Maka dari itu dengan ditutupnya TPA Piyungan akan berdampak baik terutama bagi epidemiologi penyakit menular. Dengan ditutupnya TPA Piyungan setidaknya mengurangi penumpukan sampah, tercemarnya lingkungan sekitar, mengurangi timbulnya bau yang tak sedap serta yang paling penting adalah mengurangi penyebaran penyakit menular seperti Diare , Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD) serta penyakit menular lainnya. 

Demam Berdarah Dengue (DBD) Liputan6.com

Untuk mencegah terjadinya hal yang sama, kita harus berubah demi hidup yang bersih dan sehat. Dimulai dengan memilah antara sampah organik dan anorganik serta membiasakan membuang sampah pada tempatnya. Selain itu untuk menghindari permasalahan serupa, upaya yang harus dilakukan di setiap daerah diadakan edukasi baik itu mengenai dampak yang akan timbul dari sampah tersebut maupun edukasi mengenai pengolahan sampah yang baik sehingga tidak akan terjadi lagi permasalahan yang sama seperti yang terjadi pada TPA Piyungan Bantul. 

Upaya yang bisa dilakukan dimulai dengan menggunakan konsep 3R yakni 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline