Ketika pikiran kita dalam keadaan tenang dan tentram, kesehatan mental yang baik menjadi kondisi yang memungkinkan kita menikamati kehidupan sehari - hari dan menghargai orang - orang disekitar kita.
WHO menyebutkan bahwa kaum muda, atau kamu milenial saat ini lebih rentan terkena penyakit jiwa. Selain itu, masa muda adalah masa perubahan dan adaptasi psikologis, emosional dan ekonomi. Misalnya, cobalah lulus dari universitas, mencari pekerjaan atau memulai cicilan keluarga. selain mengubah kehidupan, teknologi juga berkontribusi pada kesehatan mental kaum muda.
Berdasarkan analisis data yang disampaikan oleh UNICEF, pada data kesehatan mental remaja Indonesia tahun 2018, prevelensi gangguan mood dengan gejala depresi dan kecemasan berusia >15 tahun, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Angka tersebut hanya 6%. Remaja usia >15 tahun ke atas gangguan emosi dengan gejala depresi dan kecemasanm prevelensi gangguan jiwa berat (seperti skizofenia) mencapai 1,2 per 1.000 pada tahun 2013. Ketika kesehatan mental remaja sedang tertekan anda akan melihat tanda - tanda seperti kebingungan, nafsu makan menurunm pola tidur/imsonia yang terganggu dan kekhawatiran yang berlebihan.
Faktor - Faktor Penyakit Mental yang Rentan diderita Kaum Muda :
Who juga telah mengklasifikasikan jenis gangguan jiwa pada remaja sebagai berikut:
1. Gangguan Mood
Gangguan mood biasanya muncul pada masa remaja, selain depresi atau lecemasan, remaja dengan gangguan ini mungkin juga merasa mudah tersinggung, tertekan atau sangat marah. Selain gejala psikologis, gangguan emosi juga dapat memengaruhi gejala fisik, sperti sait perut, sakit kepala, atau mual.
2. Masalah Perilaku
Masalah perilagu pada masa kanak - kanakan merupakan penyebab kedua gangguan jiwa pada remaja. Gangguan perilaku di masa kanak - kanak (misalnya, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)) ditandai dengan kesulitan berkonsentrasi, sedangan gangguan perilaku bermanifestasi sebagai perilaku yang mengganggu atau menantang.
3. Gangguan Makan
Gangguan Makan berbahaya bagi kesehatan dan sering terjadi bersamaan dengan depresi, kecemasan atau penyalahgunaan obat.