Lihat ke Halaman Asli

Wistari Gusti Ayu

Saya seorang guru

Masker Kain Gratis, Perlukah Dicuci Terlebih Dahulu?

Diperbarui: 27 April 2020   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ayo.semarang.com

Akhir-akhir ini banyak sekali instansi ataupun kelompok-kelompok tertentu yang membagikan sembako, disinfektan, sabun bahkan masker di musim pandemi covid-19 ini.

Bahkan alumni SMA tempat saya tempat saya belajar dulu pun melakukannya. Kami menyumbang masker, saat orang-orang mulai dihimbau untuk menggunakan masker . Saat masker medis mulai langka, dikatakan bahwa masker kain dapat dipakai oleh masyarakat secara umum.

Oleh sebab itu kami, memesan masker kain yang akan disumbangkan di tempat umum, yaitu pasar di sekitar kota Tabanan.

Di wilayah tempat saya tinggal, setiap ibu-ibu PKK juga mendapat sumbangan masker kain masing-masing sebanyak 2 lembar. 

Namun ketika saya membaca berita di kompas.tv yang menyatakan bahwa ada seorang istri dan anaknya yang kemungkinan tertular virus corona dari pakaian suaminya yang bekerja di wisma atlet, saya jadi terbayang dengan masker-masker kain tersebut.

Bagaimana seharusnya kita membagikan masker tersebut agar tetap steril? Bolehkan kita yang membantu memasangkannya saat memberi sumbangan. Atau bila kita sendiri yang menerima masker gratis tersebut?

Masker kain mungkin saja dibuat tidak seperti pembuatan masker medis. Kita tidak yakin benar bahwa tukang jahit sudah mencuci dan menyetrika masker tersebut lalu memasukkannya dalam kemasan yang steril.

Jadi hemat saya belajar dari berita suami yang diduga menularkan virus corona dari pakaiannya,  sebaiknya, sebelum memakainya pastikan untuk mencuci bersih dulu masker yang yang diterima, kemudian disetrika dengan panas yang maksimal agar benar-benar steril dari kuman berbahaya termasuk virus corona tersebut. Kita bahkan tidak akan pernah tahu, siapa-siapa saja yang sudah memegang masker tersebut sampai akhirnya sampai di tangan kita. Jadi apa salahnya untuk tetap waspada. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline