Pernah suatu hari saya ngobrol dengan teman lama saya, dia menceritakan tentang sang mertua. Katanya, sejak ia berpacaran dengan suaminya sekarang, sang mertua sudah tidak setuju dengannya.
Alasannya, karena teman saya ini belum memiliki pekerjaan tetap, dan suaminya adalah seorang PNS. Harapan sang mertua dikala itu adalah memiliki menantu yang sudah memiliki pekerjaan, dan penghasilan yang cukup untuk berumah tangga.
Singkat cerita, teman saya ini pun menikah. Karena cinta mereka besar, akhirnya mereka disetujui untuk menikah, walaupun sang mertua masih terlihat terpaksa menikahkan anaknya.
Di awal pernikahan teman saya ini, tinggal bersama mertuanya, namun karena semakin mapan dan saudara iparnya menikah, akhirnya dia tinggal terpisah dengan mengkredit sebuah rumah. Pada saat masih tinggal di rumah mertua, sering ia disalahkan karena dianggap kurang rajin, kurang pandai bersosialisasi dengan tetangga, bahkan tidak bisa mengatur keuangan.
Walaupun akhirnya dia memiliki rumah sendiri, tetap saja ada yang diprotes sang mertua untuknya. Menurut ceritanya, sang mertua sengaja ke rumahnya hanya untuk menyampaikan bahwa seharusnya, pekarangan rumahnya dapat dimanfaatkan dengan baik, untuk sayuran dan lainnya, sehingga tidak usah mengeluarkan uang ke pasar. Padahal kali ini ia telah bekerja, dan mampu menghasilkan uang sendiri untuk membeli segala keperluan dapur.
Bahkan ketika sang mertua sakit dan ia menawarkan bantuan membawanya ke dokter, jawaban sang mertua, katanya ia tidak perlu mengantar karena biasanya ada tetangga yang lebih memperhatikan dia. Kali ini, teman saya ini merasa, selalu dibenci akibat kesan pertama sang mertua kepadanya. Padahal ia sudah berusaha untuk berbuat baik.
Terlepas dari siapa benar siapa salah dalam cerita itu, kemudian dari cerita singkat saya dengan teman tersebut pun menjadi sebuah pertanyaan buat saya, karena hal ini rasanya tidak hanya berlaku antara menantu dan mertua tadi. Jadi menurut saya, mungkin saja ungkapan "Jika Orang Terlanjur Membencimu, Apa pun yang Kamu Lakukan Akan Terlihat Salah" itu benar adanya.
Banyak pula pejabat atau petinggi negeri ini, yang sejak awal sudah dicap buruk oleh pembencinya. Jadi apapun yang ia lakukan akan terlihat salah. Walaupun kebijakan tersebut bermanfaat besar.
Selain itu beberapa artis kerap dijuluki juga dengan nama artis yang memiliki haters terbanyak, karena apapun yang diunggah artis tersebut akan selalu salah dan dibully nitizen.
Ketika kita telah membenci satu orang, yang tersimpan di memori kita hanya hal-hal yang sifatnya negatif darinya, padahal belum tentu semua dugaan kita itu benar. Membenci seseorang membuat kita selalu merasa marah, selalu berprasangka buruk terhadap orang yang kita benci dan itu akan sangat menguras energi kita.
Jadi sebaiknya kita belajar berdamai dengan diri sendiri, karena hidup dengan penuh kebencian akan membuat kita sakit. Sakit hati karena pikiran kita tidak pernah tenang. Berhenti menjadi pribadi yang membenci orang lain dan selalu menyalahkannya. Siapa tahu yang sebenarnya salah adalah diri kita sendiri.