Lihat ke Halaman Asli

Wisri Atuti

Guru IPA di SMP Negeri 120 Jakarta, Suka menulis dan senang mempelajari hal - hal yang baru untuk menambah wawasan dan diagikan kepada peserta didik /teman sejawat

Memulai Kegiatan Bank Sampah Setelah Sempat Mati Suri

Diperbarui: 30 Maret 2024   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk mengurangi jumlah sampah di lingkungan, Kementrian Lingkungan Hidup mengajak masyarakat mendirikan Bank Sampah. Kegiatan Bank sampah, tidak saja digiatkan di lingkungan rumah tinggal (RT), namun juga digalakkan di sekolah.

Kegiatan Bank Sampah mempunyai slogan "merubah sampah menjadi rupiah" cukup menarik dilakukan. Seperti juga di sekolah saya.

Sebetulnya, kegiatan Bank sampah di sekolah saya,  sudah sempat berjalan, walau baru sebatas mengumpulkan benda-benda yang tidak terpakai, namun bernilai. Contohnya adalah: Botol bekas air mineral (botol aqua-walau mereknya belum tentu aqua), gelas plastik bekas minuman (kecil/besar), botol-botol plastik bekas shampo, sabun, pembersih lantai, dan sebagainya.

Setelah dikumpulkan dan dikelompokkan, maka dilakukan penimbangan. Setelah ditimbang, dihitung berapa banyak jumlah setiap item, dikalikan harga yang terbaru. Barulah diberikan uang sesuai jumlah barang.

Pengurus Bank sampah sekolah yang akan menyalurkan uang hasil penjualan sampah  kepada siswa yang sudah menyetorkan sampahnya. Semuanya dicatat dalam pembukuan sederhana.

Selama pandemi, kegiatan Bank sampah sempat terhenti, karena tidak ada murid yang datang ke sekolah. Oleh karena itu, tidak ada sampah yang bisa dikumpulkan.

Kini, kegiatan Bank Sampah kembali menggeliat. Siswa semangat membawa sampah dari rumah. Mereka sudah memahami jika kegiatan tersebut punya banyak manfaat, antara lain : ikut mengurangi sampah yang mengotori lingkungan dan mendapatkan uang yang bisa dipakai untuk menambah tabungan.

Motto "Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit" sangat relevan dengan kegiatan ini. Untuk menguatkan siswa, saya selalu mengatakan jika kita adalah "Boboboy Penyelamat Bumi' seperti judul film kartun yang pernah tayang.

Demikian cerita kegiatan Bank Sampah di sekolah saya, yang sempat berhenti sesaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline