Lihat ke Halaman Asli

Maaf dan Tobat

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

semu org  mudah minta maaf maupun memaafkan, tp apakah mereka sepenuh hati demikian?
selama orang tidak mengerti subtansi dan tujuan kedua kata tersebut, maka yang terjadi hanyalah silaturahmi semata. silaturahmi cenderung bersifat ekternal dan semacam formalitas sebagai manisia sosial. tapi kata memaafkan nilainya sama dengan mengampuni. memaafkan/mengampuni berarti memberi harapan baru kepada yang mnta maaf, sedangkan meminta maaf berarti menyadari bhwa mnusia membutuhkan kedamaian dan harapan baru dalam memulai cara hidup yang baru. sehingga meminta maaf tidak sekedar ingin damai sebagai makluk sosial semata, tapi secara utuh mnyadari kesalahan diri dan merubah gaya hidup lama dalam wujud pertobatan.
maka kata memaafkan bukankah pintu gerbang untuk membuat dosa maupun kesalahan lagi, tapi justru untuk menjadi pemicu suatu mindset/paradigma baru dalam kehidupan selanjutnya yang baru. sehingga gak ada lagi manusia menggunakan sifat manusiawinya sebagai alasan jika berbuat salah dan dosa dengan kata " MAKLUM..., NAMANYA MANUSIA TAK LEPAS DARI DOSA DAN KEKILAFAN". krn ini hnyalah kata2 busuk yang melemahkan manusia itu sndiri,krn dipakai sbgai senjata membela diri, shg cnderung mengulangi keslahannya lagi krn selalu ingin di maklumi.
mari kiita tingkatkan gengsi kita sbg mnsia yg kuat dan mampu berbuat baik tnpa alasan. krn keledai pun gk akan jatuh pada lubang yg sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline