Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Setiadi

Mahasiswa PMI UIN SUKA, Fasilitator SPAB DIY, Penulis

Produk PPM SIGAB Ikuti Expo UMKM di Pasar Kreatif Lokal Jawir Space

Diperbarui: 10 Juni 2024   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota PPM SIGAB bersama bapak Suharto, P.hd (Dosen Pembimbing Lapangan) sumber: penulis pribadi

Yogyakarta-1 Juni 2024, Praktik Pengembangan Masyarakat (PPM) SIGAB berpartisipasi dalam kegiatan Pasar Kreatif Lokal yang diselenggarakan oleh HMPS prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) di Jawir Space. Kegiatan ekspo pemberdayaan tersebut dihadiri oleh kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum. Banyak sekali penampilan yang disuguhkan mulai dari penampilan musik, tari dari Sanggar Renjana, dan Teater ESKA untuk memeriahkan Pasar Kreatif Lokal ini. Tidak hanya itu, dalam acara tersebut juga menyuguhkan hidangan ilmu pengetahuan mengenai pemberdayaan dan pelatihan batik. Tidak hanya itu kegiatan ini juga di ikuti oleh 25 UMKM yang menjajakan produknya.

Prodi (PMI) agaknya tidak mau kalah dengan UMKM yang berpartisipasi. Dalam kegiatan ekspo tersebut PPM SIGAB membawa produk hasil pelatihan pengolahan pisang yang dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2024 yang lalu untuk memberdayakan masyarakat difabel yang ada di Bantul. Yang mana kita ketahui bahwa disabilitas  merupakan kelompok rentan yang sering di nomor duakan dalam dunia kerja. Tidak jarang mereka tidak diberi kesempatan bekerja di beberapa perusahaan. Masih sangat minim sekali lowongan pekerjaan untuk disabilitas. Oleh karena itu, PPM SIGAB melakukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan anggota KDK dengan harapan agar dapat membuka kesempatan baru untuk membantu permasalahan finansial  dan meningkatkan kemandirian disabilitas. Dalam acara terebut PPM SIGAB membawa produk dengan tiga variant rasa. 

“Kami membawa produk unggulan hasil pelatihan pengolahan pisang yang diselenggarakan untuk Kelompok Difabel Kalurahan berupa Keripik Pisang dengan tiga varian rasa: original, coklat bubuk, dan coklat lumer”  tutur Latifah, salah satu anggota PPM SIGAB.

Saat menjelaskan, keripik pisang ini merupakan hasil olahan dari Kelompok Difabel Kalurahan di Bantul. Produk ini mendapat perhatian besar dari pengunjung, terutama varian rasa coklat lumer yang menjadi favorit banyak orang.

Hasil program pemberdayaan PPM SIGAB yang dilakukan pertama kali untuk Kelompok Difabel Kalurahan ini dapat bersaing dengan UMKM yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam membuat keripik pisang. Dalam acara tersebut, PPM SIGAB berhasil menjual seluruh stok keripik pisang yang mereka bawa, yakni sebanyak 12 bungkus,hal ini menunjukkan minat yang tinggi dari pengunjung. Salah satu pengunjung, Jana putri dari salah satu dosen PMI, sangat antusias membeli keripik pisang coklat lumer milik PPM SIGAB, ia menyebutnya sebagai pilihan favoritnya. 

Tidak hanya itu, agaknya produk keripik tersebut juga mendapatkan penggemarnya dari kalangan dosen PMI. Pak Suharto, selaku dosen pembimbing lapangan PPM SIGAB, memberikan apresiasinya terhadap hasil produk yang dipamerkan, beliau juga mengungkapkan harapannya agar Kelompok Difabel Kalurahan (KDK) dapat terus mandiri dalam menghasilkan produk dan terus berkembang pasca-pelatihan. Pak Suharto juga berharap agar program ini terus dilanjutkan sampai anggota KDK mampu menciptakan iklim kewirausahaan yang nantinya kegiatan tersebut dapat menjadi aktivitas ekonomi yang berkelanjutan bagi anggota KDK.

Oleh: Wisnu Setiadi,dkk PPM SIGAB




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline