Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Pepesan Kosong!

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1299832758821304282

siang ini, saya menunggu komentar dari pak beye. bukan soal isu perombakan kabinet yang mereka tiupkan sendiri awal maret lalu untuk kemudian dinyatakan sebagai pepesan kosong. bukan! saya menunggu komentar dari pak beye terkait pesan diplomatik amerika serikat yang didapat wikileaks dan kemudian dimuat sebagai laporan utama harian nasional asutralia the age. harapan saya untuk hadirnya komentar pak beye itu punya pijakan. saya teringat bagaimana akhir april 2009 salah satu diplomat terbaik indonesia mendapat bocoran dari amerika serikat terkait rencana terbitan majalah time yang menjadikan pak beye sebagai salah satu tokohnya. oleh majalah time, mei 2009, pak beye ditempatkan sebagai satu dari 100 tokoh dunia paling berpengaruh. tidak cukup ditempatkan sebagai satu dari 100 tokoh dunia paling berpengaruh, oleh majalah time, pak beye ditempatkan dinomor 9. aha! majalah time bisa aja. terhadap apa yang dilakukan majalah time terhadap pak beye, tim horenya bersorak gembira. tidak hanya itu, apa yang dilakukan majalah time di masa kampanye 2009 itu dimanfaatkan secara maksimal oleh tim hore. sampul majalah time dan juga foto yang tampil di majalah time dijual sebagai unggulan. sempurna momentum yang dipilih mahalah time. menjelang kampanye dan dinomor 9! dua minggu  sebelumnya, mahkamah agung membuat ketetapan yang membenarkan konstruksi laporan majalah time edisi asia. putusan tiga anggota majelis hakim peninjauan kembali yang dipimpin ketua mahkamah agung arifin a tumpa dalam sidang 16 april 2009 menyatakan, laporan hasil peliputan para wartawan time tentang kekayaan keluarga soeharto tidak melanggar kode etik pers sehingga tidak memenuhi unsur perbuatan melawan hukum. karya jurnalistik yang digugat itu dimuat sebagai liputan utama time edisi asia 24 mei 1999 berjudul "soeharto inc - how indonesia's longtime boss built a family fortune" putusan peninjauan kembali ini membatalkan putusan kasasi yang memenangkan gugatan soeharto, 30 agustus 2007. dalam ketetapan kasasi yang dibatalkan di era pemerintahan pak beye itu, majalah time harus membayar ganti rugi imaterial senilai 1 triliun rupiah. atas putusan pembatalan kasasi ini, majalah time pasti lega. dan entah kebetulan atau tidak, dua minggu kemudian, majalah time menempatakan pak beye di edisi 100 tokoh dunia paling berpengaruh dan ditempatkan dinomor 9. meskipun dua minggu kemudian edisi cetaknya beredar, seminggu sebelumnya, istana sudah heboh dengan apresiasi majalah time untuk pak beye yang akan maju lagi. pak dino patti djalal yang paling update soal-soal yang terkait dengan amerika serikat sudah memberi tahu wartawan tentang bocoran edisi majalah time itu. setelah ternyata bocoran yang diterima salah satu diplomat indonesia yang menjadi anggota tim hore pak beye ini benar, pak beye menunjuk pak dino. bukan untuk mewakili dirinya menghadiri jamuan makan malam yang digelar majalah time di new york amerika serikat. oleh pak beye, pak dino diminta menemani putra bungsu pak beye, mas edhie baskoro yudhoyono. mas ibas lah yang ditunjuk pak beye mewakili dirinya untuk jamuan makan malam digelar 5 mei 2009. pak dino hanya menemani mas ibas. setelah apresiasi majalah time yang momentum dan penempatannya khas sekali itu, fox indonesia yang dipakai pak beye untuk melanjutkan kekuasaannya di periode kedua membuat serial iklan. salah satu materi dari serial iklan yang disebut fox indonesia sebagai bagian dari serangan udara adalah edisi majalah time mei 2009. isi pesan serial iklannya adalah, pak beye layak melanjutkan kekuasaannya karena di antara 100 tokoh dunia saja saja urutannya nomor 9. iklan kampanye beredar dan rakyat terkesima sambil geleng-geleng kepala. cepat sekali respon dan aksi dari tim hore istana terhadap laporan majalah time menjelang pemilu 2009. bahkan, salah satu diplomat terbaik indonesia dikirim ke new york amerika serikat untuk menemami mas ibas yang mewakili pak beye di acara jamuan makan malam. untuk informasi dan bocoran yang kemudian muncul di laporan utama harian nasional australia the age, respon dari tim hore istana juga cepat tampaknya. aksinya saja yang belum nyata, tidak seperti ketika majalah time membuat laporan utama.  soal aksi yang belum nyata, mungkin tim hore masih menunggu reaksi pak beye sebenarnya. untuk reaksi pak beye terhadap laporan harian nasional the age, saya berharap akan muncul kata andalan: pepesan kosong! soal kepada siapa pepesan kosong itu ditujukan, kita masing-masing bisa menempatkan. yang saya tahu, jaksa agung pak beye saat ini masih pak hendarman supandji. kalau tidak percaya, tengok saja situs pribadinya di www.presidensby.info yang dibangun mas roy. saya tidak tahu kenapa anggota tim hore pak beye yang mengurusi situs pribadinya lupa mengganti pak hendarman supandji dengan jaksa agung yang baru. saya hanya menduga saja, mungkin anggota tim hore pak beye sama tidak relanya dengan penggantian posisi strategis itu karena desakan dari publik yang dimulai dari pak yuzril ihza mahendra. tapi sudahlah, keberadaan pak hendarman supandji sebagai jaksa agung pak beye sampai sekarang kan hanya ada di dunia maya. di dunia nyata, tidak usah kita tanya wikileaks. kita konfirmasi saja ke pak beye siapa jaksa agungnya. yang jelas, pak hendarman supandji ini memang istimewa di mata pak beye dan juga bu ani. tidak heran, saudara pak hendarman supandji juga berkiprah untuk urusan politik di sekitar pak beye sejak jauh sebelum pemilu 2004 sampai sekarang. tapi sudahlah. tidak usah dianggap serius semua ini. toh ini cuma pepesan kosong! kalau tidak sekarang terbukti, suatu saat toh akan terbukti bahwa cuma pepesan kosong! salam kosong. [caption id="attachment_95555" align="aligncenter" width="680" caption="kosong, bus kampanye yang khusus dibuat untuk pak beye dalam pilpres 2009. penumpangnya sedang makan soto di malang. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline