Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Panen Setelah Sembilan Tahun

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_3065" align="alignnone" width="500" caption="pak beye dan bu ani didampingi pak irwandi dan isterinya berpose saat diajak foto bersama warga aceh yang mengidolakan mereka (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption]

untuk anda yang menilai pak beye gagal dalam lima tahun terakhir, cobalah datang ke provinsi nanggroe aceh darussalam. provinsi yang mendunia karena gempa bumi dan tsunami 26 desember 2004 itu kini telah berbuah. dan perubahan itu dipetik bagaikan buah oleh pak beye.

ya, setelah sembilan tahun mengklaim merintis jalan damai bermartabat di provinsi paling barat itu, pak beye panen. tidak tanggung-tanggung panennya. dalam pilpres 2009 yang oleh kpu telah dinyatakan pemenangnya, pak beye yang berpasangan dengan pak boed memanen hampir semua suara pemilih.

karenanya, gubernur nanggroe aceh darussalam pak irwandi yusuf dengan bangga mempersembahkan hasil panen di wilayah yang semula hendak dikuasainya bersama gerakan aceh merdeka. pak irwandi mengemukakan di depan pak beye dan ribaun rakyat yang berkerumun di stadion haji dimurthala, tidak salah kalau rakyat aceh memilih pak beye dengan persentase 93,22 persen. sebuah persentase luar biasa dan merupakan persentase terbesar se-indonesia.

saat datang ke stadion yang separuh isinya adalah anak sekolah menengah tingkat atas itu, pak beye didampingi bu ani mengenakan pakaian adat aceh berwarna hitam. bu ani berjilbab sementara pak beye mengenakan kupiah meukutop warna merah dengan hiasan warna emas. tidak ketinggalan, di pinggang depan, pak beye menyelipkan rencong berwarna emas.

atas hasil panenan yang mulai disemai sejak menjabat sebagai menteri koordinator bidang politik dan keamanan tahun 2000, pak beye berterima kasih kepada rakyat aceh. amanah yang dipikulkan kepadanya akan dipertangungjawabkan dengan baik untuk menjadikan aceh maju lebih maju, aceh damai lebih damai.

pak beye ada di aceh dalam rangka membuka pekan kebudyaan aceh kelima. kegiatan yang direncanakan dilakukan periodik setiap lima tahun ini pertama dilakukan pada tahun 1958. tahun berikutnya adalah 1972, 1988, dan 2004. karena kegiatan ini, masyarakat aceh dari berbagai wilayah tumpah ruah di jalan-jalan. selain ingin menyaksikan pekan budaya yang dibuka hingga pukul 22.00, mereka juga ingin melihat presiden yang kembali dipilihnya.

sepanjang jalan, laki-laki, perempuan, tua, muda, dan anak-anak berjejalan di tepi jalan memberi sambutan dengan melambai-lambaikan tangan.

setelah acara pembukaan dan peninjauan yang selesai menjelang magrib itu, dengan wajah berseri gembira, pak irwandi bersama isterinya yang cantik berfoto bersama dengan pak beye dan bu ani di lobi hotel hermes palace. pakaian adat aceh yang mereka kenakan tampak serasi. pak beye dan bu ani pun tersenyum saat juru foto istana memberi aba-aba.

satu, dua, tiga...pak beye dan bu ani lantas menuju kamar hotelnya diantar pak irwandi dan isterinya.

setelah yakin tidak akan lagi ada acara, saya keluar hotel menyewa taksi yang ada untuk mencari mie aceh yang terkenal kelezatannya. kepada pak ali, sopir taksi yang ramah, saya bertanya. bagaimana bisa rakyat aceh tidak memberi suara untuk pak kalla yang bekerja untuk damai aceh yang sekarang terasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline