Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Mahkota yang Tanggal

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sebagai yang tumbuh dengan tradisi jawa, saya percaya dengan tanda-tanda. sebelum diprotes, kepercayaan akan tanda-tanda ini tidak khas jawa sebenarnya, tetapi meluas hampir di semua budaya. kesempitan pengetahuan dan pengalaman saya membuat saya hanya menyebut tradisi jawa. karena itu, sejak asal saya minta maaf atasnya. namun, karena saya mewarisi kejawaan hanya karena leluhur saya orang jawa, pemahaman saya akan tanda-tanda tidak memadai juga. untuk itu, anda yang pasti lebih paham, bantulah saya. soal tanda-tanda itu, orangtuanya orangtua saya kerap mengatakan, dekatlah dengan alam agar lebih peka membaca tanda-tanda. namun, karena banyak kendala yang sebenarnya saya cari-cari sendiri juga karena malas, saya kurang dekat dengan alam. tidak heran juga, saya kerap alpa membaca tanda-tanda yang dibawa alam. namun, bukan berarti nasihat orangtuanya orangtua saya saya kesampingkan. untuk nasihatnya itu, saya tetap menanamnya di dalam hati. karena tidak lagi dekat sekali dengan alam, saya mengamati apa yang ada di sekitar saya atau terhidang di depan saya untuk membaca tanda-tanda. karena itu, ketika saya melihat bang ruhut sitompul memangkas dan membuang mahkotanya, saya tersenyum melihatnya. karena merupakan tanda-tanda belaka, saya membatinnya saja sebagai bekal untuk saya. anda pasti punya bacaan dan terawangan sendiri tentang penampilan barunya. ngomong-ngomong, anda masih ingat kan model mahkota bang ruhut yang dilengkapi dengan kuncir di otak kecilnya. hiasan kuncir kecil di otak kecil ini persis dimiliki oleh ajudan bu hartati murdaya poo yang selalu ada di mana pak beye berada. karena saya tidak punya foto bang ruhut tanpa mahkota, saya tidak ingin membagi fotonya. untuk penampilan baru bang ruhut, saya hanya berharap pak beye tidak salah memanggil dan minta layanan staf urusan dalam untuk lelah dan kerut di dahinya. anda tentu masih ingat siapa. ya, pak apiaw namanya. orang yang baik hati dan tidak membedakan layanan kepada kepala negara atau bahkan hanya kepada saya. untuk anda yang belum mengenalnya karena lebih mengenal bang ruhut, saya bagikan kepada anda fotonya.  untuk bang ruhut, biarkan saja menjalani filosofi hidupnya yang katanya mengalir seperti air. anda tahu aliran air kan? ya, ujungnya memang ke laut sana. dan saat berada di laut, semoga kapal besar masih lengkap dengan sekocinya. salam tanda. [caption id="attachment_86171" align="alignnone" width="500" caption="pak apiaw yang baik hati memberikan pijatan ampuhnya kepada para wartawan yang biasa meliput di istana dan cikeas. mahkotanya sejak lama ditanggalkan. (2009.wisnunugroho)"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline