Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

kasatmata di istana

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

nyambung ke cerita serem yang dialami mbak linda. dari ceritanya, saya yakin, mbak linda yang banyak sekali temannya di istana bahkan hingga sekarang juga, punya karunia melihat hal-hal yang tidak kasatmata. juga hal-hal tidak kasatmata di istana. memang, dari para pegawai senior istana, tukang kebun yang telah puluhan tahun bekerja, dan dari cerita yang beredar dari mulut ke telinga-telinga, saya mendapat gambaran adanya hal-hal serem yang sulit dinalar dengan logika. sebagai yang tidak dikaruniai bisa melihat hal-hal yang tidak kasatmata di istana, saya tenang saja. bahkan, ketika pegawai senior istana beberapa kali bercerita tentang kerapnya ada suara-suara orang berpesta di istana merdeka saat menjelang tengah malam tiba, saya hanya mendengarkan saja. beberapa teman saya merinding bulu tangannya, tapi saya biasa saja. maaf, mungkin saya tidak peka. seringnya ada suara-suara orang berpesta di istana merdeka saat menjelang tengah malam tiba dikatakan oleh pegawai senior istana sebagai salah satu sebab kenapa pak beye dan keluarga tidak lagi tinggal di sana. untuk anda yang mungkin lupa dan tidak perlu merasa mengingatnya, saya bantu mengingatkan ya supa nyambung saja. setelah itu, anda bisa melupakannya. pada awal pemerintahannya yang pertama, pak beye dan keluarga tinggal di istana merdeka. tidak setiap hari sepanjang minggu memang, karena pak beye dan keluarga punya rumah juga di cikeas sana yang harus didatangi setiap akhir pekan tiba. nah, dengan alasan renovasi lantaran kayu penyangga atap istana merdeka dimakan rayap, pak beye dan keluarga pindah ke istana negara. pak beye pindah dari istana merdeka ke istana negara setelah sekitar 1,5 tahun meninggali istana merdeka. renovasi pun kemudian dilakukan atas istana yang mulai dibangun tahun 1879 dengan arsitek drossares. tujuh bulan lamanya renovasi dilakukan sejak maret 2006. sampai sekarang, pak beye dan keluarga tetap tinggal di istana negara dan tidak kembali tinggal ke istana merdeka yang semula ditinggalinya. alasan tidak kembalinya pak beye dan keluarga ke istana merdeka menurut saya karena praktis saja. anda yang pernah mengalami harus pindah rumah pasti memahaminya. kebayang kan repotnya? apalagi yang pindah ini kepala negara. meskipun jarak antara istana merdeka dan istana negara yang berada dalam satu kompleks hanya sekitar 100-an meter saja, tetap saja merepotkan para pekerja. fotonya saya bagi untuk anda untuk membayangkannya. namun, bagi pegawai senior istana, tidak kembalinya pak beye dan keluarga ke istana merdeka terkait dengan cerita yang membuat rambut tangan teman saya berdiri semua. katanya, pak beye dan keluarga kerap terganggu dengan suara-suara orang berpesta di istana merdeka saat menjelang tengah malam tiba. hmmm, ada-ada saja. begitu bunyi batin saya. saya menghargai cerita dan kemampuan banyak orang yang diberi karunia melihat hal-hal yang tidak kasatmata. sekali lagi, mungkin saya yang tidak peka. saya tertarik mendengar ceritanya, meskipun tidak sempat berdiri rambut tangan saya. terkait dengan hal-hal serem di istana, saya sebenarnya mengalami juga, meskipun mungkin berbeda karena tidak perlu karunia khusus untuk mengalaminya seperti indera ke enam misalnya. saya bagi saja beberapa pengalaman serem yang saya lihat kemudian daya rasa ketika sering main-main ke istana.   pertama, bicara tinggi-tinggi tentang perlunya rakyat hemat energi, tetapi hampir setiap hari, para pejabat yang meminta-minta rakyat yang sudah tidak lagi bisa berhemat memakai setelan jas warna gelap. pakaian lengan panjang di kenakan dengan dasi terikat di leher. belum pakain dalamnya. seremkan? padahal ini negeri tropis yang tahu sendiri panasnya. bayangkan saja seremnya. berapa energi harus dibuang untuk menjaga penampilan para pejabat yang gemar jas-jasan. untuk mencuci, mengeringkan, dan menyetrika berlembar-lembar jenis pakaian yang dipakai bersamaan dengan stelan jas saja sudah terbayang. dengan stelan jas itu, berapa suhu ruangan harus distel? 25 pasti tidak nyaman. belum kalau para pejabat ini harus berkendaraan. serem kan? kalau menurut anda biasa saja, mungkin saya yang salah merasa. kedua, masih terkait jas-jasan. sebelumnya, saya tidak anti jas-jasan. saya kerap juga mengenakan meskipun tubuh kampung tropis ini kerap kegerahan dan tidak tahan. bagi saya sangat serem ketika membicarakan masalah kemiskinan dilakukan di istana negara yang dingin nyaris beku dan pakaian para pejabat yang dikenakan setelan jas dengan dasi kencang terikat di leher masing-masing dari mereka. ketika itu, yang diundang untuk membahas kemiskinan di indonesia adalah pak muhammad yunus dari grameen bank. pak yunus yang bersahaja dan dekat dengan mereka yang miskin dan menderita mengenakan pakaian seperti kebanyakan rakyat yang dibelanya. kemeja longgar bahan katun dan rompi terbuka. saya membayangkan, ketika pak yunus di istana negara kedinginan dan tidak percaya jika yang dibicarakan dalam ruangan yang nyaris beku itu adalah soal kemiskinan yang nyata ada di luar istana. ini serem menurut saya. apalagi ketika keluar dari istana negara, saya mendapati sedan mulus para menteri dan pejabat negara lainnya menyala mesinnya berikut pengatur suhunya. kepada sopir yang telah bangun dari tidurnya, saya bertanya kenapa mesin sedan dinyalakan? terperangah saya mendapati jawaban, "biar kalau bapak datang, ruangan sedan sudah dingin seperti di istana." wuih, tambah serem saya mendengarnya. sampai di sini dulu ya beberapa pengalaman serem yang saya dapati di istana. untuk melanjutkan berbagi cerita serem, saya tidak tahan melihat rambut tangan saya merinding sendiri. lain kali saya saya lanjutkan saat rambut tangan saya kembali normal seperti semula. salam dari jogja. [caption id="attachment_51083" align="alignnone" width="500" caption="repotnya pindahan pak beye dari istana merdeka ke istana negara. ada yang mengaitkan pindahnya pak beye karena pengalaman serem di istana merdeka. (2006.wisnunugroho)"][/caption]   [caption id="attachment_51085" align="alignnone" width="500" caption="pekerja di istana memindahkan kasur busa pak beye dari istana merdeka ke istana negara. ada yang mengaitkan pindahnya pak beye karena pengalaman serem di istana merdeka. (2006.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline