Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Pak Hatta Kritis

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

janji. ini yang saya dengar dari pak hatta rajasa dalam pidato politik pelantikan pengurus dpp pan periode 2010-2015, selasa malam. di panggung yang diatur seperti panggung perhelatan partai demokrat,  pak hatta berjanji tetap kritis terhadap pemerintah yang dipimpin ketua dewan pembina partai demokrat. janji pak hatta melegakan meskipun untuk realisasinya kita masih harus angkat tangan sambil tengok kiri dan kanan. waktu yang akan membuktikan janji itu dipenuhi atau kembali diingkari. berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan pak hatta yang tidak terlalu banyak sebenarnya, pak hatta memiliki potensi kritis menurut saya. juga terhadap pemerintahan dan pak beye yang mempercayainya sebagai pembantu sejak 2004. kritisnya pak hatta juga tetap terpelihara ketika kepercayaan pak beye kepadanya berlipat-lipat dengan menjadikannya menteri sekretaris negara dan merangkap sebagai ketua tim kampanye pak beye. berikut ceritanya: rabu siang, 3 juni 2009. kemarau yang membakar jakarta membuat gerah. juga di dalam kantor presiden, jakarta yang berpendingin udara di mana-mana. karena itu, menyantap rujak sambal kacang kasar nikmat rasanya. dua bungkus rujak aneka buah yang terhidang di atas meja tempat jumpa pers lantas dirubung belasan wartawan. sambil asyik menikmati asam, manis, pedas, dan gurihnya rujak, pak hatta lewat. kami yang belepotan tangannya karena sambal mempersilahkannya bergabung. pak hatta yang memang dekat dengan wartawan tidak keberatan. waktu untuk menghadap pak beye belum datang. ada sekitar 10 menit tersisa. saat itu, publik sedang diberondong berita tentang mbak manohara. di tengah berondongan berita tentang mbak manohara, ada juga berita tentang mbak prita. dua-duanya menyita perhatian. tetapi, publik ketika itu masih asyik membahas tentang mbak manohara. tentang mbak prita? ada juga, tetapi tidak semeriah pembahasan tentang mbak manohara. meskipun awal juni, persaingan untuk pilpres 2009 sudah panas rasanya. saat berondongan berita tentang manohara muncul ke media, masing-masing capres seperti berlomba memberi tanggapan. dari pulau jeju, korea selatan, pak beye berkomentar tentang mbak manohara. pak beye minta agar dipisahkan antara persoalan rumah tangga dan persoalan negara. "sebagai kepala negara saya punya kepentingan karena dia warga negara," begitu kata-kata bijak pak beye yang tentu menentramkan. senang bukan mendengarnya? kalau saya pasti senang. peran negara menjadi nyata di sana. karena senang, perlindungan negara yang sama kami minta untuk mbak prita yang sudah dipenjara. ditanya bagaiman sikap istana soal mbak prita, pak hatta sambil memilih buah kesukaannya dan menemukan mangga muda berujar dengan bergurau tentunya, "itulah bedanya jelita dan jelata." saya yang mendengar penilaian kritisnya kepada istana menghentikan kunyahan pada nanas di mulut. ludah yang terkumpul saya telan dalam dalam karena pikiran saya lantas menerawang. wuih. begitu kritisnya pak hatta terhadap istana dan penghuninya. namun sayang, setelah kekritisannya terhadap istana meskipun diucapkan sambil bercanda dikonsumsi publik, pak hatta meluruskannya. saya tidak tahu, apa yang membuat pak hatta menumpulkan kekritisannya terhadap realitas yang ada. karena itu, terhadap janji pak hatta untuk tetap kritis kepada pemerintah yang telah memberinya banyak kepercayaan, saya hanya berharap tidak tumpul saja seperti terjadi sebelumnya. potensi dalam diri pak hatta untuk kritis ada menurut saya. tidak tahu kalau goda kuasa di depan mata dan menumpulkannya. salam kritis. tentu tidak dalam arti medis ya. [caption id="attachment_71677" align="alignnone" width="500" caption="pak hatta dengan rambut peraknya berdiri di samping pak beye yang kini sangat mempercayainya. setelah pak sudi, pak hatta adalah orangnya. (2009.wisnunugroho)"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline