Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Ini Intelijen, Bukan Rumor, Isu, Gosip

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

hampir semua orang tersentak jumat pagi kemarin. ban sepeda yang tengah saya pompa saya tinggal di teras. suara televisi yang tiba-tiba menyiarkan wartasemerta saya lantangkan.

pompa ban saya tinggal di samping sepeda yang batal saya pakai ke kantor. rencana akhir pekan panjang diawali dengan bersepeda ke kantor batal saat semua sedang disiapkan.

tak lama, telepon selular saya bergetar-getar. tidak hanya satu pesan, tetapi beberapa pesan masuk bergantian menggetarkan telepon selular saya. salah satu pesan yang masuk memberi tahu pak beye akan ke kawasan mega kuningan yang diguncang bom.

rencana mandi air hangat di kantor usai bersepeda batal dengan sendirinya. jumat pagi yang semula longgar acara karena pak beye tengah berada di kediamannya di puri cikeas indah, bogor, jawa barat menjadi padat acara.

segera saya sambar handuk untuk mandi. sambil mengusap rambut basah, saya panaskan motor di teras. sepeda saya masukkan lagi. pikiran saya lantas tertuju ke mega kuningan tempat ledakan bom terjadi.

motor saya pacu melintasi jalan ciledug raya yang padat karena angkot berhenti di setiap ruas jalan menunggu penumpang. belum lepas dari kepadatan jalan ciledug raya, telepon selular di saku bergetar tanda pesan baru masuk.

sambil menunggu cairnya kepadatan, saya baca pesan di telepon selular. setelah membaca pesan, saya menarik nafas dalam. tak perlu tergesa-gesa. pak beye batal ke mega kuningan yang masih porak poranda.

menuruti pesan itu, saya mengarahkan motor saya ke istana. membatalkan ke mega kuningan, pak beye dari cikeas langsung ke kantor presiden. pak beye setelah menerima sejumlah laporan akan memberi pernyataan.

sampai di kantor presiden, semua stasiun televisi melalui reporter dan kamerawan telah memasang peralatan untuk bersiap merekam pernyataan pak beye yang ditunggu-tunggu. pak beye tidak langsung membuat pernyataan.

pukul 11.00, menko polhukam pak widodo, kepala polri pak bambang, dan kepala bin pak syamsir telah bersiap memberi laporan di kantor presiden. pak beye masih berada di ruang kerjanya menerima sejumlah laporan lain melalui telepon.

sambil menunggu pak beye hadir setengah jam kemudian, pak widodo bicara berbisik dengan pak bambang. selembar kertas berisi catatan dan coretan menjadi bahan perbisikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline