Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Kijang

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ayin. orang ini mungkin mengganggu anda hari ini. tidak usah saya rinci bagaimana perempuan separuh baya ini mengganggu anda. semua sudah telanjang meskipun terus dibantah pihak yang tertelanjangi karenanya. tidak apa-apa. naluri setiap orang memang untuk tetap ada meskipun yang pasti adalah tiada. cobaan untuk negeri ini datang bertubi-tubi seperti tidak pernah berhenti. entah kapan bisa dibenahi. lelah memikirkannya. setidaknya saya. karena itu, saya tidak hendak mengajak anda mengerutkan dahi. kita lihat titik-titik cerah yang masih ada saja supaya di tengah gelap gulita, ada harapan untuk melewatinya. ada cahaya di ujung sana. persis seperti salah satu lagu pak beye yang dinyanyikan kangen band. anda masih ingat syairnya kan? perkara cahaya itu terkait dengan kijang. hewan gesit, ramah, dan panjang usianya. berawal dari komisi pemberantasan korupsi. meskipun yang melekat di kpk saat ini adalah cicak seperti yang akhir tahun 2009 menjadi gerakan, kpk lebih dulu identik dengan kijang. kijang di sini bukan menunjuk pada hewat tentu saja, tetapi pada kendaraan yang ditunggangi para pimpinannya. ya, toyota kijang yang banyak juga dinaiki rakyat berdesak-desakan karena dijadikan angkutan kota. sampai sekarang, identifikasi kpk dengan kijang tidak berubah. itu yang membuat kita merasa masih memiliki sedikit cahaya di tengah gelap gulita. meskipun kerap kerepotan dengan kijang yang ditungganinya, pimpinan kpk tetap bertahan menungganinya. kerepotan itu salah satunya dialami pimpinan kpk saat diundang ke istana. saya memang tidak menyaksikan langsung, tetapi saya dapat dari cerita yang belum saya konfirmasi. anda boleh tidak percaya. saat itu, pimpinan kpk di bawah ketua pak taufiequrrahman ruki datang ke istana. karena populasi kijang di istana hampir tidak ada, kedatangan kijang yang ditumpangi pimpinan kpk dicegat di gerbang istana. selain untuk pemeriksaan rutin, penunggangnya ditanya. setelah menunjukkan identitas dan undangan yang dipegangnya, kijang boleh masuk istana. legaaaa. soal kijang, meskipun lima tahun lalu mobil jatah para pembantu pak beye adalah toyota camry, kijang masuk istana juga. tetapi sayang, hanya satu saja penunggangnya. penunggangnya adalah menteri perindustrian pak fahmi idris. saat kampanye untuk pak kalla, pak fahmi memaknai pilihannya tetap menggunakan kijang untuk menyatukan perkataan dan perbuatan. persis seperti salah satu tagline kampanye pak kalla. sebagai menteri perindustrian, menurutnya melawan hati jika harus memakai camry yang hampir 100 persen komponennya hasil industri luar negeri. mungkin pak fahmi masih ingat inpres pak beye untuk mecintai produk dalam negeri yang belum dicabut sampai saat ini. pak fahmi kemudian menjelaskan, kijang dipilih karena komponen buatan industri dalam negeri lebih dari 75 persen. senang mendengarnya. tapi, selidik punya selidik, tidak dipakainya camry oleh pak fahmi alasan utamanya karena ukuran tubuhnya. anda tahu pak fahmi yang subur sentosa yang gemar mengkoleksi motor besar? nah, karena naik camry tidak nyaman, pak fahmi memilih kendaraan lain yang lebih luas ruang kabinnya. meskipun demikian, pilihannya pada kijang tetap harus diapresiasi. dengan posisinya sebagai menteri perindustrian dan jaringan usaha yang dimiliki keluarganya, tidak sulit bagi pak fahmi untuk memakai kendaraan lain seperti kerap dipakai menteri lainnya. sebut saja misalnya, lexus, alphard, land rover, land cruiser, atau mercedes benz. meskipun hanya menggemari seli, saya memahami kenapa para menteri tetap menaiki toyota camry atau sekarang toyota crown yang mahal sekali. kalau pun akan berganti, pilihannya pasti bukan kijang yang di beberapa daerah dimodifikasi untuk angkutan umum rakyat kebanyakan yang harus rela berdesak-desakan. kalau memakai kijang, apa bedanya para menteri dengan rakyat kebanyakan? lagipula, kerapnya para pembantu itu dipanggil ke istana akan merepotkan juga kalau harus menunggang kijang. pengalaman pimpinan kpk pasti membuat mereka berpikir juga. bayangkan misalnya setiap kali masuk istana diperiksa sedemikian rupa, bisa telat nanti menghadap pak beye yang kerap memanggil mereka. belum kalau mereka ke hotel bintang lima atau ketika kendaraannya dipinjam isteri main ke plaza. kalau pakai kijang, tidak ada petugas yang akan membukakannya. karena itu, saya tetap mendukung para menunggangi toyota crown yang telah dibagi-bagi oleh pak sudi yang peka dan baik hati. [caption id="attachment_50422" align="alignnone" width="500" caption="kijang innova yang dipakai pak fahmi idris selama menjadi pembantu pak beye. (2007.wisnunugroho)"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline