Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Bu Hartati dan Pak Po

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

malam itu di tepi laut semarang. langit cerah dan angin laut membuat nyaman suasana. setelah kenyang menyantap secara kalap makanan yang dihidangkan, kami pulang. sambil berjalan menuju tempat parkir, saya dan teman kamar saya menoleh ke belakang. berjalan beriringan dengan kami adalah bu hartati murdaya po. wah, kesempatan langka. meskipun kerap ada dalam satu pesawat milik pak tewe yang dipakai tim kampanye pak beye-pak boed, saya jarang bisa berbicang dengan bu hartati. perbedaan kelas membuat kami tidak bisa berbincang. yang selalu bisa kami ajak berbincang adalah ajudan bu hartati. seorang bali yang setia. mungkin itu kelas saya. kesempatan langka berjalan beriringan dengan bu hartati kami manfaatkan untuk bertanya. pertanyaan yang sejak awal hendak kami tanyakan adalah soal posisi pak po yang ada di pihak lawan. saat kami tanyakan bagaimana relasi bu hartati dan pak po di rumah, bu hartati yang ternyata ramah dan murah senyum menjawab. kami tersenyum dan merasa lebih puas setelah perut kenyang tentu saja. menurut bu hartati yang tubuhnya sentosa itu, meskipun posisi politiknya dan pak po berbeda, di rumah, yang berkuasa adalah bu hartati. menurut bu hartati, di rumah, pak po tunduk padanya. sambil tersenyum, mobil alphard yang menjemput bu hartati datang. bu hartati pun pamit duluan. tak lama kemudian, bis yang kami sewa pun datang untuk mengantar kami ke hotel. di perjalanan, pengakuan bu hartati saya renungkan. apa kira-kira dampak penguasaan bu hartati atas pak po di rumah? bisakah pengusaan itu berdampak pada bidang lain di luar rumah? menurut anda kira-kira bagaimana ya? maklum, saya belum lama berumah tangga jadi belum banyak pengalamannya. hehehehehe sambil terus mencari jawaban, saya menemukan sekeping jawaban atas renungan saya di depan halaman parkir hal d jakarta international expo, kemayoran dua bulan kemudian. di tempat binsis pameran bu hartati ini, 20 agustus 2009, saya mendapati pak po. di halaman parkir yang didesain untuk pidato penerimaan kemenangan pak beye-pak boed dalam pilpres 2009 itu, bu hartati dan pak po datang. sejauh pengamatan saya dan tangkapan kamera pinjaman kantor yang sebentar lagi diminta, mereka berdua tidak datang bersama. bu hartati jalan sendiri bersama seorang muda. saya hanya mampu menangkap kedatanganya dari belakang saja karena bu hartati datang awal sekali. bahkan lebih dahulu dari saya. sementara pak po, datang setelahnya. sejauh saya menangkap, keduanya juga tidak duduk berdampingan. bu hartati yang menjadi elite partai yang didirikan dan dibina pak beye duduk di baris pertama seperti biasanya. pak po duduk di baris belakangnya. hehehehehe, pemandangan ini membuat saya merenung. saya baru menangkap arti penjelasan bu hartati ketika berbincang sebelum pulang di semarang. inilah kesempatan pertama untuk saya melihat bu hartati dan pak po ada di satu panggung mendukung pak beye secara terbuka. salam dari jogja sambil membayangkan bagaimana hubungan bu hartati dan pak po, saya sertakan foto-foto hasil jepretan kamera pinjaman kantor di arena pidato penerimaan pak beye-pak boed. maaf, foto-foto pak beye dan pak boed tidak saya sertakan karena terlalu penting. [caption id="attachment_33090" align="alignnone" width="500" caption="bu hartati datang awal saat pidato penerimaan. saya bahkan tertinggal di belakangnya. tuan rumah memang harus memberi sambutan (2009.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_33091" align="alignnone" width="500" caption="bu hartati menghampiri satu per satu tamu yang umumnya pengusaha untuk duduk di sekitarnya. posisi duduk bu hartati persis di depan pak beye. (2009.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_33092" align="alignnone" width="500" caption="pak po datang sementara bu hartati sudah sibuk dengan tamu-tamu khususnya yang duduk tepat di depan pak beye. (2009.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_33093" align="alignnone" width="500" caption="bu hartati dan pak po sudah sibuk sendiri-sendiri. sementara itu, pak alim markus datang dalam kemeriahan dan semarak pesta kemenangan. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline