Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Banteng di Kandang Demokrat

Diperbarui: 26 Juni 2015   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_2601" align="alignnone" width="500" caption="mas heru lelono yang setia mendampingi pak beye sejak niat ke istana diucapkan (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] namanya mas heru lelono. saya pertama mengenali mas heru ada di sekitar pak beye pada bulan-bulan menjelang pemilu legislatif 2004. awal tahun 2004 lah seingat saya. saya pertama kali bertemu dengannya di halaman rumah pak beye di puri cikeas indah, gunung putri, bogor, jawa barat. di dekat gerbang rumah pak beye yang dibeli tanahnya dan mulai dibangun tahun 1996 itu, saya dan mas heru ngobrol. omongannya ringan tanpa beban dan gaya penampilannya santai. seingat saya, saat itu mas heru mengenakan polo shirt dan celana jins. setelah perkenalan dan pembicaraan yang hangat, saya minta nomor telepon selular mas heru. saya catat dan simpan nomor itu sampai sekarang. sejak 2004 sampai sekarang, mas heru menjadi salah satu dari staf khusus pak beye. pemerintahan dan otonomi daerah menjadi bidang yang dicermatinya sebagai staf khusus pak beye. dalam beberapa kali pertemuan berikutnya, mas heru yang hampir selalu ada di puri cikeas menjelang pemilu dan pilpre 2004 berujar tentang perannya dalam sukses pak beye menuju istana. mas heru lah salah satu yang memiliki andil men-sipilkan pak beye setelah pensiun dari dinas militer. belajar dan kemudian meraih gelar doktor pertanian di ipb adalah usulan yang salah satunya keluar dari pemikiran mas heru. dari mas heru juga saya kemudian kenal dengan mas joyo winoto dari ipb. saat ini, mas joyo yang sejak awal 2004 kerap hadir di cikeas mendampingi pak beye menjadi kepala badan pertananan nasional. saat pilpres putaran kedua dimana pak beye harus berhadap-hadapan dengan bu mega, mas heru berperan untuk deklarasi koalisi kerakyatan untuk menandingi koalisi kebangsaan yang dideklarasikan bu mega dan partai-partai pendukungnya. pak mayar, peladang miskin di desa wana herang, adalah tokoh utamanya. foto jepretan saya nanti saya susulkan ya. [caption id="attachment_2610" align="alignnone" width="500" caption="mas heru memandu deklarasi koalisi kerakyatan bersama pak mayar (berpeci) di desa wana herang, 2004 (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] setelah pak beye boyongan ke istana, mas heru tetap aktif dengan organisasi yang dibangunnya dengan nama gerakan indonesia bersatu. pak beye duduk sebagai pembina. pak suko sudarso duduk sebagai ketua umumnya. mas heru menjadi sekteraris umum dengan wakil mas iswahyudi. anda pasti masih ingat mas iswahyudi juga. ya. mas iswahyudi adalah tokoh di balik kontroversi bahan bakar air bernama blue energy dan benih padi supertoy. empa tahun bertugas sebagai staf khusus pak beye, mas heru dikenang luas karena dua kontrovesi itu. saya yakin, masih banyak karyanya di istana, tetapi dua kontroversi itu membenamkannya. selepas dua kontroversi itu, mas heru seperti menghilang dari istana. rekan-rekannya sesama staf khusus mencemoohnya untuk membela pak beye yang terpojok dan dicerca di media tentu saja. mas heru terlihat tenang saja. mas heru yakin bagaimana kedekatannya dengan pak beye lebih lama dari rekan-rekan yang mencemoohnya. rekaman jejak kedekatan itu dipajang di dingin-dinding kantor mas heru dan gerakan indonesia bersatu di kawasan elite di jakarta selatan. kontroversi blue energy dan supertoy hilang dengan sendirinya. menjelang pemilu presiden 2009, saya melihat lagi kedekatan dan keakraban mas heru dengan pak beye. beberapa kali saya lihat mas heru berbincang akrab hanya dengan pak beye sepanjang perjalanan dari kantor presiden menuju istana negara. pemandangan itu adalah pemandangan yang jarang saya lihat pada tahun-tahun sebelumnya. di cikeas, mas heru juga kerap terlihat. terakhir saya melihatnya saat pak beye mengundang syukuran atas kemenangan partai demokrat dalam pemilu legislatif 2009. mas heru dengan batik warna merah duduk bersila bersama para petinggi lainnya berbincang-bincang dengan pak beye. sebelumnya, pak beye mengemukakan terbukanya jalan bagi rekonsiliasi dan koalisi demokrat dan partai demokrasi indonesia perjuangan. saya tidak tahu dan tidak sempat bertanya kenapa mas heru memakai batik warna merah sementara tamu lainnya bangga dengan warna biru. yang saya tahu, mas heru sebelum bergabung ke cikeas adalah seorang kader pdip yang berkecimpung di badan penelitian dan pengembangan bersama pak kwik kian gie. apa warna favorit untuk batik anda? kalau saya aneka warna, asalkan mega mendung motifnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline