Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Isu Keterlibatan Petinggi TNI-AD

Diperbarui: 26 Juni 2015   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_828" align="alignleft" width="300" caption="sby saat mendapat baret paskhas bersama sultan bolkiah di mabes tni, cilangkap 2008 (presidensby.info)"][/caption] senang mendengar maaf yang sudah diberikan pak beye kepada lawan-lawan politiknya saat pemilihan presiden 2004 lalu. meskipun tidak disebutkan siapa lawan politiknya dalam pilpres 2004, kita atau setidaknya saya yang pendek ingatannya telah mengetahuinya. dua kali kata "sudah saya maafkan" diucapkan pak beye dengan nada lirih dan berjeda cukup lama. kata-kata itu itu ditahan selama empat tahun lebih oleh pak beye untuk kemudian diucapkan saat memberi arahan atau petunjuk (orde baru banget enggak sih?) kepada ratusan petinggi tni dan polri di istana negara, kamis siang tadi. apa yang sudah dimaafkan pak beye? meskipun tidak sangat jelas yang dimaksudkannya, tindakan para petinggi tni dan polri menjelang pilpres 2004 adalah yang dimaksudnya. pada masa lima tahun yang lalu itu, ada di petinggi tni yang memberi arahan, "jangan pilih partai x. jangan pilih ad/art partai x." lain lagi di lingkungan petinggi polri. pak beye menyebut, ada pimpinan polri dalam forum terbuka mengemukakan, "jangan pilih capres-capres ini. mesti pilih capres x." dalam rangka menegakkan netralitas, pak beye minta itu semua tidak diulangi. sebagai orang yang mengaku sebagai pelaku sejarah reformasi 1998 di lingkungan abri waktu itu, pak beye tidak ingin institusi tni dan juga polri rusak kembali. menjelang pilpres 2009, pak beye yang tentu saja buaaanyak sekali mendapat masukan menyampaikan sebuah isu atau informasi baru yang terjadi di lingkungan petinggi tni angkatan darat dan juga petinggi polri. meskipun yakin, informasi itu tidak benar, pak beye tetap menghembuskannya. mungkin isu ini dihembuskan pak beye agar petinggi tni dan polri lebih berhati-hati. menurut pak beye, di lingkungan tni-ad, ada petinggi yang mengkampanyekan capres tertentu dengan jargon singkatan abs. abs yang dimaksud adalah kepanjangan dari "asal bukan s (nama capres dengan awalan s). siapa capres berawalan nama s, pak beye tidak menyebutkannya. dalam catatan saya, pak beye adalah salah satunya selain sultan, dan sutiyoso tentu saja. tidak tahu juga kalau nama kedua juga dipakai seperti soebijanto dan soekarnoputri. di lingkungan polri, pak beye mendengar informasi ada yang menjadi tim sukses capres tertentu. wartawan yang biasa meliput kegiatan istana jadi resah, saling lirik, dan saling toleh mendengar isu ini. beberapa petinggi tni dan polri yang hadir pun demikian adanya. saya sendiri baru pertama kali mendengar isu ini dari pak beye. maklum, akses informasi dan isu saya sangat terbatas. bagaimana dengan anda? isu apa saja yang pernah anda terima soal ini semua? tahun 2009 adalah tahun pemilu. semoga tidak menjadi tahun isu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline