Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Nugroho

TERVERIFIKASI

Emir, Generasi Keempat Keluarga Kalla

Diperbarui: 15 November 2019   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_400" align="alignleft" width="300" caption="pak kalla mengajari emir, cucu berenang bersama rania dan aisya di rumahnya di haji bau, makassar, april 2008/wisnunugoho.kompasina.com"][/caption] 

Apa acara akhir pekan anda dan keluarga? Bukan jabatan, bukan uang, tetapi keluarga yang secara nyata telah membawa kebahagiaan dalam perjumpaannya. Karena itu, adanya kesempatan untuk bisa berjumpa dengan anggota keluarga merupakan kesempatan yang berharga. 

Kendala dan kesulitan untuk bertemu anggota keluarga dilihat sebagai tantangan yang membuat perjumpaan itu menjadi lebih bermakna.

dasar itulah, dari tahun ke tahun, pemerintah pimpinan pak beye berupaya sebisa mungkin memperbaiki layanan angkutan mudik dan balik lebaran, meskipun hasilnya kita bisa tahu dan rasakan semua. 

Masing-masing dari kita bisa berbeda pendapat soal hasilnya lantaran mudik dan balik adalah pengalaman eksistensial masing-masing dari kita. Membantu banyak orang yang hendak mewujudkan kebahagiaan yang pasti ditemukan saat berjumpa dengan anggota keluarga adalah sebuah kerja mulia. 

Begitu kata pak kalla (66) dalam beberapa kali rapat persiapan arus mudik dan balik lebaran sambil menunjuk artikel di majalah newsweek yang membuat ulasan tentang "kebahagiaan". 

Keluarga. Itu juga yang membuat pak kalla selalu ingin kembali pulang. Tentu saja tidak hanya saat lebaran. Setiap ada kesempatan yang memungkinkan, pak kalla pulang. 

Karena merupakan wakil presiden, ketua umum partai golongan karya, dan sekaligus pengusaha, ada beberapa tempat tujuannya pulang. Bukan. Bukan karena banyak keluarga inti yang harus dijumpainya. 

Keluarga intinya hanya satu karena memang isterinya juga cuma satu. Ny mufida atau biasa dipanggil ibu ida isteri tercintanya. Dari perkawinannya dengan bu ida, kalla dikarunia empat putri dan satu putra yaitu muchlisa jusuf, muswirah jusuf, imelda jusuf, solichin kalla, dan chaerani jusuf. Dari keempat anaknya yang sudah menikah, pak kalla dikarunia sembilan cucu. 

Dari ke-sembilan cucu inilah, pak kalla menemukan kesempurnaan kebahagiaannya sebagai pribadi. Karena itu, ketika pulang ke rumah, baik di rumah dinas di jalan diponegoro (jakarta), di jalan dharmawangsa (jakarta), jalan lembang (jakarta), atau jalan haji bau (makassar), kehadiran cucu-cucu yang mulai bisa meledek kakeknya selalu ditunggu. Saat melakukan kunjungan kerjanya di sulawesi selatan, pak kalla selalu memilih menginap di rumahnya di jalan haji bau, makassar. 

Di sela-sela padatnya acara, pak kalla memanfaatkan waktunya untuk bermain dan bercengkerama dengan cucu-cucunya. Kegiatan dengan cucu-cucunya bisa bermacam-macam mulai dari menyanyi, menggambar, dan aktivitas bermain lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline