Lihat ke Halaman Asli

Wisnu AJ

TERVERIFIKASI

Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Senandung Cinta dari Selat Melaka "35" (TMN 100 H)

Diperbarui: 18 April 2016   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber fhoto/Hr Medan Bisnis"][/caption]Sebelum nya:

            “ Berarti kamu kalau jadi isteri, penyayang terhadap suaminya?”. Mendengar perkataan Azis itu, iya memukul Azis dengan manjanya, Azispun memeluk Meilan, lalu mereka memasuki toko sepatu itu.

            Meilan, melihat lihat sepatu sport yang cocok untuk dipakainya. Kemudian dia juga memilihkan sepatu buat Azis. Sementara Azis dengan sabarnya mengikuti arah Meilan dalam memilih sepatunya itu.

            “ Zis, sepatumu nomor berapa?”, Meilan memegang sepatu sport yang akan dibelikannya kepada pemuda itu.

            “ Buat apa kau Tanya itu?”. Meilan tak menjawab, lalu katanya

            “ Ini cocok tidak kekakimu?”. Azis melihat sepatu itu. Sepintas dia juga punya keiinginan terhadap sepatu yang ditunjukkan oleh Meilan.

            “ Sudahlah Mei, aku masih punya sepatu?”, walaupun sepatunya sudah mulai kekecilan.

            “ Aku tak menanya kau punya sepatu atau tidak, yang kutanya ini cocok buat kakimu atau tidak, kalau ini tak cocok dan kaupun tak suka, kau boleh cari yang lain”. Meilan berkata agak ceriwis. Azis mengambil sepatu itu, dan mencobanya.

            “ Cocok?”. Kata Azis . Meilan melihatnya.

            “ Kau suka dengan warnanya?, jika kau tak suka, kau boleh pilih yang lain?”.

            “ Aku suka warna yang kau pilihkan ini?”.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline