Lihat ke Halaman Asli

Substansi pada IT Disaster Recovery Plan

Diperbarui: 2 Juli 2015   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IT DRP

Berdasar pengalaman menyusun dokumen IT Disaster Recovery Plan(DRP) di kantor, berikut saya coba bantu menjelaskan substansi-substansi yang umumnya ada pada IT DRP (termasuk pada IT DRP yang saya susun):

Pendahuluan
Pada bab ini Anda dapat menjelaskan latar belakang disusunnya IT DRP tersebut. Misal, bila IT DRP yang disusun membahas mengenairecovery Server, maka pada bab ini bisa diuraikan “latar belakang disusunnya IT DRP ini untuk mempersiapkan penanganan apabila terjadi hal berikut dan seterusnya”.

Tujuan
Uraian tujuan penyusunan IT DRP pada bab ini. Bab ini dibutuhkan agar pembaca dokumen langsung tahu apa maksud dokumen IT DRP ini dibuat.

Definisi
Nah ini cukup penting juga. Karena pada bab ini Anda rinci satu per satu istilah-istilah khusus yang Anda gunakan di dokumen ini. Misal, Server itu apa, Bandwidth itu apa dan seterusnya. Dengan adanya bab ini, maka ketika pembaca tidak tahu arti suatu istilah yang ada di dalam dokumen IT DRP, akan langsung membuka bab ini untuk mencari tahu definisinya.

Ruang Lingkup
Pada bab ini Anda jelaskan ruang lingkup atau batasan masalah yang di-cover dokumen ini. Misal IT DRP yang Anda susun adalah IT DRP untuk recovery Website, maka sebutkan pada bab ini batasan-batasannya.

Referensi dan Dokumen Terkait
Pada bab ini diuraikan dokumen apa saja yang mungkin ada hubungannya dengan dokumen IT DRP yang sedang Anda susun. Misal, dokumen Manual untuk Router, kebijakan nomor sekian sekian, dan seterusnya.

Dampak
Untuk menjelaskan betapa besarnya risiko yang mungkin timbul jika tidak ada proses recovery yang prosedurnya tertata baik, maka Anda uraikan dampak apa saja yang mungkin timbul bila terjadi bencana/disaster. Misal, Anda sedang membuat IT DRP untukrecovery website, maka dampak yang mungkin bisa timbul jika terjadi disaster (atau down) dan tidak segera ter-recover dengan baik antara lain citra perusahaan menurun, dan sebagainya. Uraikan sedetil-detilnya.

Kriteria bencana/disaster
Nah, untuk menyebut suatu kondisi itu sebagai bencana/disaster, maka perlu tolok ukur yang kita tetapkan. Misal, apabila Server tidak dapat diakses selama 1 jam, maka kondisi tersebut sudah termasuk bencana/disaster, maka harus dilakukan prosedur-prosedur yang tercantum pada IT DRP.

Identifikasi ancaman
Pada substansi ini kita perkirakan hal-hal apa saja yang dapat menjadi bencana/disaster. Pembuatan prediksi ini berdasar tren yang kita alami beberapa tahun ke belakang. Berikut contohnya

Keterangan tabel:

  • Kolom Ancaman berisi daftar ancaman yang mungkin terjadi
  • Kolom Kemungkinan Terjadi berisi kemungkinan terjadinya ancaman dengan parameter kemungkinan terjadinya yaitu:
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline