Lihat ke Halaman Asli

Proliga 2015 Seri Balikpapan Tidak untuk Umum(?)

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

142364791692816975

[caption id="attachment_396235" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana di Dome Balikpapan"][/caption]

Belum lama ini kompetisi akbar bagi pencinta olahraga bola voli yaitu Pertamina proliga 2015 digelar untuk pembukaan di Dome Balikpapan sebagai seri perdana. Antusiasme dari penonton sangatlah terlihat karena penjualan tiket yang "pre-sale" sudah habis sejak H-3 dibuka. Tidak heran animo penonton yang membeludak karena baru pertama kali diadakan untuk wilayah Kalimantan.

Dari penjuru Kalimantan pun datang untuk menikmati indahnya permainan para pemain nasional ini. Dan karena itu banyak calon penonton yang kecewa tak kebagian tiket. Padahal mereka juga banyak yang langsung datang dari seluruh wilayah Kalimantan demi melihat suguhan permainan cantik bola voli.

Pihak panitia pun memang mengaku bahwa dari pihak panitia tidak menjual tiket "on the spot" karena sudah habis terjual dibeli untuk para pendukung masing-masing tim yang akan berlaga.  Jadi dalam kata lain penonton umum adalah orang ketiga pemegang tiket setelah dari pihak panitia dan suporter tim yang tidak bisa datang. Itupun tidak ada kepastian bahwa ada tiket yang dijual perharinya. Hanya menunggu apakah orang yang sudah membeli tiket tidak jadi menggunakan tiketnya. Itulah argumen yang dikeluarkan para panitia atau crew penyelenggara proliga.

Para penonton pun banyak memberikan spekulasi tentang tiket yang dipermainkan oleh para panitia penyelenggara. Karena jika penjualan tiket dengan metode "pre-sale" atau dijual lebih jauh-jauh hari sebelum pertandingan ada indikasi calo bermain didalamnya. Karena itu para calon penonton itu sangat marah dan menyerbu stan pertamina yang ada didepan dome Balikpapan untuk menyerbu para panitia. Untuk mengatasi kekecewaan para calon penonton yang kehabisan tiket, panitia menyediakan layar besar didepan dome agar bisa menyaksikan pertandingan didalam gedung.

Memang sempat kehabisan tiket dihari pertama karena memang tidak tahu kalau akan serame itu. Itupun aku juga datang sedikit telat. Hatiku sangat kecewa memang saat mendengar bahwa tiket sudah habis terjual dari H-3 pertandingan. Namun aku berusaha mencari tiket keliling Balikapapan. Dan akhirnya hari pertama hanya membawa rasa kecewa tidak bisa nonton proliga. Padahal even ini sudah aku tunggu-tunggu dari lama karena baru pertama kalinya nonton kompetisi voli nasional ini.

Memang waktu itu aku sabar menunggu kabar apakah memang masih ada tiket untuk hari itu. Dengan perasaan hati antara putus asa dan tidak percaya akan mendapatkan selembar tiket atau tidak. Jikapun aku tidak mendapatkan hari itu, nantinya aku sudah berencana dengan kawanku untuk mengikuti seri proliga di jawa nanti.

Untuk sekedar menghibur diri aku berkeliling dome dan melihat stan-stan yang ada disana, dan pada akhirnya aku berhenti disebuah stan. Tempatnya penuh dengan seragam-seragam tim bola voli yang berlaga di proliga. Karena harganya yang cukup murah dan terjangkau maka stan itu adalah yang paling ramai waktu pertandingan akan dimulai atau sudah usai. Tak mau kalau aku juga membeli sepotong seragam tim bola voli BNI 46 warna oranye.

Setelah menunggu kabar yang tak pasti untuk pembelian tiket proliga, untungnya aku masih kebagian tiket di hari kedua pelaksanaan. Walaupun hanya sekedar tiket festival atau (yang tempat duduknya paling atas) aku sudah cukup gembira. Karena memang tiket tribun dan VIP sudah dipesan semua, apalagi tuan rumah Jakarta Pertamina Energi bermain pada waktu itu.

Tapi terbayar sudah perjuanganku dengan melihat permainan cantik yang diperagakan para atlit nasional saat itu. Karena hobi baruku adalah bermain voli, momen ini bisa dijadikan sebagian tolok ukur sejauh mana kemampuanku daripada atlit-atlit nasional itu. Faktanya memang jauh berbeda, namun setidaknya bisa belajar hal-hal baru tentang bola voli yang sifatnya profesional. Semoga ilmunya dapat aku terapkan nantinya. Walau sekedar olahraga, tapi ini sudah menyangkut softskill yang harus selalu diasah. Karena siapa tahu suatu hari nanti berguna.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline