Lihat ke Halaman Asli

Menuju ke Sebuah "Negeri di Atas Awan"

Diperbarui: 19 Maret 2021   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hamparan perbukitan teh dan berbagai jenis sayur menghiasi sepanjang perjalanan. Cuaca yang sejuk dan hijaunya pemandangan membuat pikiran kembali segar setelah berkutat tugas kuliah dan hiruk pikuk kota Yogyakarta yang membosankan. 

Perjalanan yang cukup jauh menempuh jarak puluhan kilometer dengan jalan yang berkelok-kelok terbayar dengan pemandangan yang begitu memukau. 

Daerah ini bernama Dieng, yang memiliki julukan negeri diatas awan karena letaknya berada di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl dan jika beruntung kita akan menemukan hamparan kabut tebal menyerupai awan sepanjang perjalanan biasanya kabut akan turun setelah hujan, pagi hari dan sore hari. 

Berada diantara dua wilayah kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Bagi kalian yang bingung mencari tempat wisata untuk menyegarkan pikiran Dieng bisa menjadi salah satu pilihan. Wisata Dieng menawarkan berbagai pilihan mulai dari wisata religi, wisata kuliner, dan wisata budaya. 

Wisata yang terkenal hingga menjadi wisata budaya yaitu Pemotongan Rambut Gimbal. Wisata adat tersebut sampai menjadi suatu acara yaitu Dieng Festival Culture yang di dukung oleh pemerintah setempat.

Kuliner Yang Menggugah Selera  

Selain wisata pemandangan alam yang memukau Dieng juga memiliki wisata kuliner yang hanya bisa ditemukan disini. Makanan khas Dieng yang bisa ditemui antara lain tempe kemul yang berarti tempe yang berselimut tepung, cenderung lebih mirip mendoan, makanan khas Banyumas, kemudian ada Mie Ongklok dengan cita rasa manis gurih dan kuah kenatlnya. 

Mie ongklok merupakan salah satu makanan khas Wonosobo yang juga banyak dijual di Dieng. Mie ongklok ini terbuat dari mie kuning yang dicampur dengan kol (kubis) kemudian direbus dan disiram dengan kuah kental. Kadang beberapa penjual juga menambahkan potongan tahu dan daun kangkung atau kucai sebagai bahan tambahan. 

Cita rasa Mie Ongklok ini cenderung ke arah manis. Kuah kental (biasa disebut luh) yang terbuat dari campuran kanji dipadukan dengan sambal kacang, membentuk rasa manis yang gurih dan memnajakan lidah sangat pas jika makan Mie Ongklok ini ditemani dengan tempe kemul dan teh panas dan dinikmati dalam keadaan masih panas, sangat cocok untuk suasana Dieng yang dingin.

Selain makan Mie Ongkol dan Tempe Kemul ada lagi makanan khas Dieng yaitu manisan carica atau pepaya gunung, dinamakan demikian karena tekstur dari buahnya mirip dengan pepaya tetapi memiliki rasa yang jauh berbeda.  

Carica ini atau pepaya gunung jika langsung dimakan memiliki rasa yang asam, untuk itu biasanya buah ini dijadikan manisan selain menambah rasa, dengan dibuatnya manisan maka buah tersebut menjadi lebih awet jika disimpan dalam jangka waktu yang lama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline